Inggris, Prancis, dan Jerman Desak Iran Patuhi Kesepakatan nuklir 2015

Senin, 13 Januari 2020 - 04:00 WIB
Inggris, Prancis, dan Jerman Desak Iran Patuhi Kesepakatan nuklir 2015
Inggris, Prancis, dan Jerman Desak Iran Patuhi Kesepakatan nuklir 2015
A A A
PARIS - Para pemimpin Inggris, Prancis, dan Jerman mengeluarkan pernyataan bersama tentang Iran, Minggu (12/1). Mereka mendesak agar Iran kembali sepenuhnya mematuhi perjanjian nuklir 2015 dengan kekuatan dunia dan menahan diri dari kekerasan lebih lanjut.

"Kami mendesak Iran untuk membalik semua langkah yang tidak konsisten dengan perjanjian dan kembali ke kepatuhan penuh," kata para pemimpin dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Presiden Prancis Emmanuel Macron.

"Kami menyerukan Iran untuk menahan diri dari tindakan kekerasan lebih lanjut atau proliferasi; dan kami tetap siap untuk terlibat dengan Iran dalam agenda ini untuk menjaga stabilitas kawasan,” tambah mereka.

Keputusan Iran untuk terus mengurangi komitmennya terhadap kesepakatan nuklir 2015 telah menempatkan kekuatan-kekuatan Eropa dalam posisi yang sulit. Konflik yang meningkat antara Iran dan Amerika Serikat (AS) mendorong negara-negara Eropa untuk mengambil posisi.

Setelah seragan AS yang menewaskan Qassem Soleimani, Iran mengumumkan akan mulai memperkaya uranium tanpa batasan. Langkah ini melanggar kesepakatan yang ditandatangani dengan AS, Inggris, Rusia, China, Prancis, dan Jerman.

Sementara Presiden AS, Donald Trump telah menarik diri dari kesepakatan pada 2018, tiga kekuatan Eropa, yang dikenal sebagai E3, telah mencoba untuk menjaga kesepakatan itu tetap hidup, meskipun Iran telah secara bertahap menarik komitmen dari kesepakatan tersebut ketika AS menghentikan berbagai keringanan sanksi sejak 2018.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5084 seconds (0.1#10.140)