Sang Pangeran yang Pilih Keluar Istana

Jum'at, 10 Januari 2020 - 08:34 WIB
Sang Pangeran yang Pilih...
Sang Pangeran yang Pilih Keluar Istana
A A A
LONDON - Menjadi bangsawan ternyata tidak senikmat dibayangkan. Berbagai privilese justru mendatangkan ketidaknyamanan. Itulah yang dirasakan Pangeran Harry. Putra bungsu Pangeran Charles dan Putri Diana ini memilih keluar istana demi menikmati kebebasan.

Keputusan Pangeran Harry beserta sang istri, Meghan Markle, mengundurkan diri dari anggota senior keluarga Kerajaan Inggris dan memilih hidup independen mereka umumkan kemarin. Selain di Inggris, mereka berencana tinggal di Amerika Utara. Meski begitu, Pangeran Harry akan tetap menjadi garis keenam pewaris singgasana Kerajaan Inggris.

Keputusan itu tanpa bermusyawarah dengan keluarga Kerajaan Inggris kontan saja menggegerkan Inggris, terutama keluarga besar mereka. Namun, mereka tampaknya bersikukuh pada putusan. Keduanya mengaku telah berdiskusi internal dan introspeksi selama berbulan-bulan.

Salah satu alasan yang sempat mencuat pada Oktober tahun lalu, Adik Pangeran William ini mengaku tidak kuat memikul tekanan dari media. “Kami berniat mengundurkan diri dari anggota keluarga Kerajaan dan mencari pekerjaan sehingga dapat mandiri secara finansial, tapi tetap mendukung penuh Yang Mulia Ratu Elizabeth II,” ungkap Pangeran Harry dan Meghan, dikutip BBC. “Kami juga berencana untuk meluncurkan yayasan amal global.”

Sejauh ini Ratu Elizabeth II tidak mengeluarkan keterangan apa pun. Namun, menurut seorang sumber dari Istana Buckingham yang tidak ingin disebutkan namanya, Ratu Elizabeth II sangat marah dengan keputusan sepihak Harry dan Meghan. Keduanya dianggap melanggar protokol dan tidak hormat. “Ini sama saja seperti deklarasi perang terhadap keluarga Kerajaan,” ujar sumber itu kepada The Sun. “Keluarga Kerajaan tentu marah besar karena Harry melakukannya tanpa konsultasi dan tidak memikirkan dampaknya. Ratu, Pangeran Wales, dan Duke of Cambridge sangat marah. Kami akan gelar rapat.”

Keputusan Pangeran Harry tentu bukan tanpa konsekuensi. Dengan meninggalkan status anggota senior keluarga Kerajaan Inggris, Harry dan Meghan otomatis tidak akan menerima dana dari Sovereign Grant. Keduanya berharap akan dapat mandiri, menjadi lebih dewasa, tapi tetap menjadi bagian dari keluarga Kerajaan Inggris.

Sovereign Grant merupakan uang rakyat yang digunakan untuk membiayai kebutuhan keluarga Kerajaan Inggris, terutama tugas dinas. Ratu Elizabeth II dilaporkan menerima sekitar 82 juta poundtserling (Rp1,4 triliun) antara 2018-2019. Di bawah konstitusi Kerajaan, keluarga Kerajaan dilarang mencari nafkah sendiri.

Pangeran Harry mengatakan Sovereign Grant membayar sekitar 5% dari total anggaran dinasnya. Sisanya ditutup Pangeran Charles melalui Duchy of Cornwall. Namun, seluruh biaya kunjungan resmi ke luar negeri ditanggung Sovereign Grant. Mereka juga mendapatkan rumah mewah Grade-2 Frogmore di Windsor.

Wartawan Daily Telegraph, Bryony Gordon, menilai keputusan tersebut kemungkinan berkaitan dengan kesehatan mental Pangeran Harry dan Meghan yang mengalami tekanan hebat. Keduanya juga dinilai kurang senang memakan uang rakyat. Namun, menurut ahli, kehidupan Pangeran William akan kian sulit.

“Setelah mengambil langkah yang tak biasa, mereka tidak akan dapat hidup normal karena akan kian disoroti media,” ujar Profesor Kate Williams, ahli sejarah Kerajaan Inggris. “Mereka juga tidak akan dapat membuka bisnis dengan mudah dan berharap hidup seperti orang lain, sekalipun pindah ke Kanada.”

Senada dengan Kate, pengamat Kerajaan Inggris, Penny Junior, menilai keputusan sepihak Harry dan Meghan tanpa musyawarah bukanlah langkah yang bagus untuk mengawali kehidupan baru. Dia terheran-heran karena Kerajaan Inggris merupakan satu entitas yang tidak terpisahkan satu sama lain. “Keputusan itu mengingatkan kami pada Putri Wales Diana, ibunda Pangeran Harry. Putri Diana juga tiba-tiba mengumumkan mengundurkan diri tanpa konsultasi dengan siapa pun. Masalahnya, mereka tidak bekerja sendirian, tapi bersama-sama. Pengumuman sepihak merupakan langkah buruk,” katanya.

Politisi Graham Smith juga menyayangkan keputusan sepihak Pangeran Harry dan Meghan. Apalagi, saat ini keduanya belum independen secara keuangan sehingga terkesan tidak sadar diri. “Mereka seolah-olah dapat keluar masuk Kerajaan sesuka hati dan tetap mengambil uang rakyat sampai dapat hidup mandiri,” ujarnya.

Pangeran Harry dan Meghan menikah pada 2018. Resepsinya menghabiskan lebih dari Rp600 miliar, termasuk konsumsi, keamanan, hingga tata rias. Sebagian besar ditanggung pembayar pajak. Akad nikah dan resepsi dilaksanakan di Windsor, kota kecil di sebelah barat London dan dipandu pendeta Michael Curry.

Oposisi mengklaim uang yang diterima keluarga Kerajaan melampaui 82 juta poundtserling. Anggota keluarga Kerajaan juga ada yang memiliki bisnis pribadi sebagai sumber dana tambahan. Pangeran Charles, ayah Pangeran Harry, mempertebal uang sakunya dari bisnis properti di Duchy of Cornwall dan investasi.

Seperti dilansir The Sun, Pangeran Harry dan Meghan kemungkinan akan tinggal di AS atau Kanada mengingat Meghan merupakan warga AS. Beberapa pekan lalu keduanya baru saja mengunjungi Kanada bersama anak mereka, Archie. Mereka mengaku gembira dengan keramahan di sana.

Meghan merupakan aktris film drama Suits. Dia tinggal di Toronto, Kanada, selama tujuh tahun dan menganggapnya sebagai halaman kampung kedua setelah Los Angeles, AS. Dia juga memiliki beberapa teman di Kanada. Bintang televisi, Jessica Mulroney, menyebut Meghan sebagai wanita tangguh.

Meski mengundurkan diri, Pangeran Harry dan Meghan juga disebut tetap berharap rumahnya Frogmore direnovasi menggunakan uang rakyat senilai 2,4 juta poundsterling. Rencana renovasi itu memang sudah dijadwalkan sejak beberapa bulan terakhir mengingat keduanya menolak tinggal di Istana Kensington.

Saat ini Pangeran Harry dan Meghan tinggal di sebuah rumah sewaan. Keduanya juga patut berharap biaya pengawal sebesar 750.000 poundsterling tetap dibayar uang rakyat. Pemimpin Republic, Graham Smith, mengkritik keras keputusan itu. Dia juga mendesak Harry dan Meghan mengembalikan uang itu.

Para ahli mengatakan Pangeran Harry dan Meghan diyakini dapat meraup uang jutaan poundsterling dengan menggunakan nama dan popularitas. Pangeran Harry dapat menjadi pembicara, sedangkan Meghan kembali menjadi model atau aktris. Bagaimanapun, keduanya belum tentu meraih peluang tersebut. (Muh Shamil)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0752 seconds (0.1#10.140)