Tak Takut China, Malaysia Terus Klaim Wilayah Laut China Selatan
A
A
A
KUALA LUMPUR - Malaysia akan terus mempertahankan klaimnya atas wilayah sengketa di Laut China Selatan. Negara itu mengaku tidak takut dengan pembalasan China yang juga mengklaim wilayah yang sama.
Menteri Luar Negeri Safiuddin Abdullah mengatakan Malaysia telah mengajukan klaim tersebut kepada PBB bulan lalu. Kementeriannya menganggap reaksi Beijing adalah hal normal.
"Bagi China untuk menolak adalah sesuatu yang kami harapkan. Ini normal. Saya tidak mengatakan kami baik-baik saja tentang hal itu, tetapi ini adalah klaim kami dan kami akan mempertahankannya," katanya dalam konferensi pers di Wisma Putra, hari Jumat.
Ketika ditanya tentang tindakan selanjutnya dari kementerian, dia mengatakan; "Itu tergantung, tetapi permainan akhir yang tidak biasa adalah (akan pergi ke pengadilan) arbitrase."
Saifuddin juga mengatakan Malaysia tidak takut akan pembalasan dari China. "Jika kita takut akan hal itu, kita tidak akan mengajukan klaim kita," katanya, seperti dikutip dari Bernama, Sabtu (4/1/2020).
Menteri itu mengatakan bahwa Malaysia telah mengajukan klaim itu kepada Sekretaris Jenderal PBB pada tanggal 12 Desember 2019. Klaim Malaysia adalah wilayah bagian yang tersisa dari landas kontinen yang diperluas di area utara Dangerous Ground di Laut China Selatan.
The South China Morning Post melaporkan bulan lalu bahwa China telah memprotes pengajuan klaim Malaysia kepada PBB dan mendesak Komisi PBB tentang Batas Landas Kontinental untuk tidak mempertimbangkan pengajuan Malaysia.
Dalam laporan itu, Beijing juga menuduh Malaysia melanggar kedaulatannya setelah pengajuan klaim tersebut.
Menteri Luar Negeri Safiuddin Abdullah mengatakan Malaysia telah mengajukan klaim tersebut kepada PBB bulan lalu. Kementeriannya menganggap reaksi Beijing adalah hal normal.
"Bagi China untuk menolak adalah sesuatu yang kami harapkan. Ini normal. Saya tidak mengatakan kami baik-baik saja tentang hal itu, tetapi ini adalah klaim kami dan kami akan mempertahankannya," katanya dalam konferensi pers di Wisma Putra, hari Jumat.
Ketika ditanya tentang tindakan selanjutnya dari kementerian, dia mengatakan; "Itu tergantung, tetapi permainan akhir yang tidak biasa adalah (akan pergi ke pengadilan) arbitrase."
Saifuddin juga mengatakan Malaysia tidak takut akan pembalasan dari China. "Jika kita takut akan hal itu, kita tidak akan mengajukan klaim kita," katanya, seperti dikutip dari Bernama, Sabtu (4/1/2020).
Menteri itu mengatakan bahwa Malaysia telah mengajukan klaim itu kepada Sekretaris Jenderal PBB pada tanggal 12 Desember 2019. Klaim Malaysia adalah wilayah bagian yang tersisa dari landas kontinen yang diperluas di area utara Dangerous Ground di Laut China Selatan.
The South China Morning Post melaporkan bulan lalu bahwa China telah memprotes pengajuan klaim Malaysia kepada PBB dan mendesak Komisi PBB tentang Batas Landas Kontinental untuk tidak mempertimbangkan pengajuan Malaysia.
Dalam laporan itu, Beijing juga menuduh Malaysia melanggar kedaulatannya setelah pengajuan klaim tersebut.
(mas)