Wanita Rumania Tewas Terbakar selama Operasi di Rumah Sakit
A
A
A
BUCHAREST - Seorang wanita telah meninggal setelah terbakar selama menjalani operasi di sebuah rumah sakit di Rumania. Kementerian Kesehatan telah mengonfirmasi insiden yang membuat sistem kesehatan di negara itu menjadi sorotan publik.
Pasien kanker pankreas itu meninggal pada hari Minggu setelah menderita luka bakar hingga 40 persen dari tubuhnya. Dia terbakar ketika ahli bedah menggunakan pisau bedah listrik meskipun dia dirawat dengan desinfektan berbasis alkohol.
Kontak dengan desinfektan yang mudah terbakar menyebabkan pembakaran."Pasien terbakar seperti obor," kata anggota parlemen setempat, Emanuel Ungureanu, di halaman Facebook-nya, mengutip staf medis perawatan darurat di rumah sakit Floreasca di ibu kota Rumania.
Seorang perawat mengguyurkan seember air ke pasien berusia 66 tahun itu untuk mencegah api menyebar. Insiden ini terjadi pada 22 Desember 2019.
Kementerian Kesehatan berjanji akan menyelidiki "insiden yang tidak menguntungkan" ini.
"Para ahli bedah harus menyadari bahwa dilarang menggunakan desinfektan berbasis alkohol selama prosedur bedah dilakukan dengan pisau bedah listrik," kata Wakil Menteri Kesehatan Horatiu Moldovan, seperti dikutip AFP, Selasa (31/12/2019).
Keluarga korban mengatakan staf medis telah berbicara bahwa kejadian itu merupakan kecelakaan. Namun, mereka memberikan rincian penjelasan lebih lanjut.
Meskipun ada beberapa perbaikan karena peningkatan pendanaan, sistem rumah sakit Rumania masih menderita peralatan bobrok dan kekurangan dokter. Kondisi itu menyebabkan banyak skandal yang terjadi di rumah sakit.
Dalam kebakaran kelab malam tahun 2015 yang menewaskan 64 orang—26 meninggal di lokasi kejadian dan 38 lainnya menyusul kemudian—mantan menteri kesehatan dituduh telah menunda, dan bahkan memblokir pemindahan korban luka bakar ke luar negeri.
Mereka kemudian meninggal di rumah sakit Rumania yang tidak lengkap fasilitasnya. Penyelidikan skandal itu hingga kini masih berlangsung.
Pasien kanker pankreas itu meninggal pada hari Minggu setelah menderita luka bakar hingga 40 persen dari tubuhnya. Dia terbakar ketika ahli bedah menggunakan pisau bedah listrik meskipun dia dirawat dengan desinfektan berbasis alkohol.
Kontak dengan desinfektan yang mudah terbakar menyebabkan pembakaran."Pasien terbakar seperti obor," kata anggota parlemen setempat, Emanuel Ungureanu, di halaman Facebook-nya, mengutip staf medis perawatan darurat di rumah sakit Floreasca di ibu kota Rumania.
Seorang perawat mengguyurkan seember air ke pasien berusia 66 tahun itu untuk mencegah api menyebar. Insiden ini terjadi pada 22 Desember 2019.
Kementerian Kesehatan berjanji akan menyelidiki "insiden yang tidak menguntungkan" ini.
"Para ahli bedah harus menyadari bahwa dilarang menggunakan desinfektan berbasis alkohol selama prosedur bedah dilakukan dengan pisau bedah listrik," kata Wakil Menteri Kesehatan Horatiu Moldovan, seperti dikutip AFP, Selasa (31/12/2019).
Keluarga korban mengatakan staf medis telah berbicara bahwa kejadian itu merupakan kecelakaan. Namun, mereka memberikan rincian penjelasan lebih lanjut.
Meskipun ada beberapa perbaikan karena peningkatan pendanaan, sistem rumah sakit Rumania masih menderita peralatan bobrok dan kekurangan dokter. Kondisi itu menyebabkan banyak skandal yang terjadi di rumah sakit.
Dalam kebakaran kelab malam tahun 2015 yang menewaskan 64 orang—26 meninggal di lokasi kejadian dan 38 lainnya menyusul kemudian—mantan menteri kesehatan dituduh telah menunda, dan bahkan memblokir pemindahan korban luka bakar ke luar negeri.
Mereka kemudian meninggal di rumah sakit Rumania yang tidak lengkap fasilitasnya. Penyelidikan skandal itu hingga kini masih berlangsung.
(mas)