Kepala Polisi di Meksiko Ditangkap Terkait Pembantaian 9 Warga AS

Sabtu, 28 Desember 2019 - 16:13 WIB
Kepala Polisi di Meksiko Ditangkap Terkait Pembantaian 9 Warga AS
Kepala Polisi di Meksiko Ditangkap Terkait Pembantaian 9 Warga AS
A A A
MEXICO CITY - Seorang kepala polisi di Chihuahua, Meksiko, ditangkap otoritas keamanan federal karena dicurigai terkait dengan pembantaian sembilan warga Amerika Serikat (AS) oleh anggota kartel narkoba bulan lalu.

Sembilan korban, yakni para ibu dan anak-anak, merupakan anggota komunitas Mormon. Mereka yang sedang berada di dalam mobil disergap anggota kartel narkoba. Para korban dibantai dengan senapan.

Fidel Alejandro Villegas, Kepala Polisi Janos di negara bagian Chihuahua, ditangkap oleh otoritas federal atas dugaan keterlibatan dalam serangan 4 November di negara bagian Sonora. Otoritas keamanan federal Meksiko, seperti dikutip Reuters, Sabtu (28/12/2019), belum mengungkap peran Villegas dalam pembantaian tersebut.

Pihak berwenang mengatakan Villegas memiliki hubungan dengan kelompok kejahatan terorganisir. Penangkapannya adalah penangkap tersangka keempat. Kesembilan korban pembantaian merupakan anggota keluarga LeBaron dan berkewarganegaraan ganda Meksiko-AS.

Para korban tinggal di komunitas keagamaan La Nora di negara bagian Sonora, yang didirikan sebagai bagian dari The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints. Mereka dibantai setelah konvoi mobil mereka disergap pada siang hari yang mengejutkan publik AS dan Meksiko.

Presiden AS Donald Trump telah mempertimbangkan untuk memasukkan kartel narkoba Meksiko dalam daftar organisasi teroris asing setelah pembantaian itu. Pembantaian itu memicu pertanyaan tentang strategi Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador dalam menghadapi kelompok-kelompok kriminal yang kejam.

Pihak berwenang Meksiko yakin para korban diserang setelah terjebak dalam perselisihan antara dua kartel narkoba yang berebut kekuasaan di wilayah tersebut.

Upaya penegakan hukum untuk mengekang kekerasan di seluruh Meksiko terbukti tidak berhasil. Julian LeBaron, sepupu dari salah satu korban, mengatakan kepada The New York Times, bahwa pasukan garda nasional Meksiko butuh 10 jam untuk tiba di tempat kejadian setelah pembantaian terjadi.

Menurut LeBaron, penangkapan Villegas mengonfirmasi bahwa penegak hukum Meksiko bekerja sama dengan geng narkoba.

"Mereka memonopoli keamanan dan mereka dibayar dengan upah untuk perlindungan dan kemudian kami mengetahui bahwa mereka terlibat dalam pembunuhan perempuan dan anak-anak," kata LeBaron kepada surat kabar itu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5834 seconds (0.1#10.140)