Gempa Guncang Iran, Lokasi Dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Jum'at, 27 Desember 2019 - 23:13 WIB
Gempa Guncang Iran,...
Gempa Guncang Iran, Lokasi Dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
A A A
TEHERAN - Sebuah gempa bumi dengan kekuatan 5,1 skala Richter mengguncang Iran, Jumat (27/12/2019). Pusat gempa berada di 44 kilometer dari kota barat daya Borazjan pada kedalaman 38 kilometer.

Lokasi gempa ini berjarak 45 kilometer sebelah timur pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr, di pantai Teluk barat daya, yang merupakan satu-satunya pembangkit listrik tenaga nuklir negara itu. Tidak ada laporan langsung tentang korban atau kerusakan.

Pusat Seismologi Iran dalam laporan awal di situsnya mengatakan bahwa kekuatan gempa itu 4,9 skala Richter dan kedalamannya 10 kilometer.

Kantor berita ISNA melaporkan gempa menyentak desa-desa di dekat kota Kalameh, menambahkan tidak ada laporan korban atau kerusakan.

"Berdasarkan penilaian tim di lapangan, untungnya gempa ini tidak menyebabkan kerusakan," kata kepala pusat krisis provinsi itu, Jahangir Dehghani, di televisi pemerintah.

"Jalan Ahram-Kalameh diblokir oleh tanah longsor dan saat ini sedang dibersihkan," tambahnya seperti dikutip dari AFP.

Bangunan di kota-kota dan desa-desa terdekat memiliki beberapa dinding yang retak tetapi tidak ada yang runtuh.

Foto-foto yang diterbitkan oleh kantor berita Iran menunjukkan buldoser tengah membersihkan jalan dan kerusakan terjadi pada dinding kastil bersejarah di Bushehr.

Pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr, yang menghasilkan daya 1.000 megawatt, diselesaikan oleh Rusia setelah bertahun-tahun tertunda dan secara resmi diserahkan pada bulan September 2013 lalu.

Pada 2016, perusahaan Rusia dan Iran mulai membangun dua reaktor tambahan berdaya 1.000 megawatt di Bushehr. Konstruksi mereka diperkirakan akan memakan waktu 10 tahun.

Tetangga-tetangga Iran di Teluk Iran kerap mengemukakan kekhawatiran tentang ketahanan fasilitas Bushehr dan risiko kebocoran radioaktif jika terjadi gempa bumi besar.

Sejauh ini tidak ada laporan kerusakan fasilitas itu pasca gempa.

Iran berusaha mengurangi ketergantungannya pada minyak dan gas dengan 20 pembangkit listrik tenaga nuklir yang direncanakan selama beberapa tahun mendatang.

Program nuklirnya berada di tengah perselisihan dengan Amerika Serikat (AS), yang mencurigai Iran berusaha mendapatkan senjata nuklir, sesuatu yang dibantah dengan keras oleh Teheran.

Ketegangan telah meningkat sejak Mei tahun lalu ketika Presiden AS Donald Trump menarik diri dari perjanjian nuklir 2015.

Joint Comprehensive Plan of Action, atau JCPOA, memberi Iran bantuan dari sanksi sebagai imbalan atas pembatasan terhadap program nuklirnya.

Iran berada di atas lempeng tektonik utama dan sering dilanda aktivitas seismik.

Pada November 2017, gempa bermagnitudo 7,3 mengguncang provinsi barat Kermanshah menewaskan 620 orang.

Sementara pada tahun 2003, gempa berkekuatan 6,6 skala Richter di Iran tenggara menghancurkan kota batu bata kuno Bam dan menewaskan sedikitnya 31.000 orang.

Gempa paling mematikan di Iran adalah gempa berkekuatan 7,4 skala Richter pada tahun 1990 yang menewaskan 40.000 orang di Iran utara, melukai 300.000 dan menyebabkan setengah juta orang kehilangan tempat tinggal.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8195 seconds (0.1#10.140)