Putin Resmikan Jembatan KA Crimea-Rusia, Ukraina dan Eropa Tersinggung
A
A
A
SEVASTOPOL - Presiden Vladimir Putin telah meresmikan sebuah jembatan kereta api (KA) yang menghubungkan Crimea dengan Rusia. Ukraina dan Uni Eropa tersinggung dengan peresmian jembatan itu karena masih tidak bisa menerima aneksasi Moskow atas wilayah tersebut.
Putin melakukan perjalanan dengan kereta api dari Kerch di Crimea ketika meresmikan jembatan tersebut. Dia juga menghabiskan waktu minum teh dengan para insinyur di proyek senilai 227 miliar rubel (USD3,6 miliar) tersebut.
Jembatan rel kereta api itu dipuji Putin sebagai karya luar biasa. Panjangnya 19 kilometer. Pada Mei lalu, Rusia juga meresmikan jembatan untuk lalu lintas mobil di mana Putin melintas dengan mengendarai truk.
Rute total kereta api dari kota barat laut Saint Petersburg ke kota pelabuhan Crimea di Sevastopol mencakup jarak 2.500 kilometer (1.550 mil).
Putin mengatakan jembatan itu akan memulihkan hubungan kereta api ke Crimea yang terputus pada 2014 ketika Moskow manganeksasi semenanjung itu. Aneksasi tu memicu konflik separatis yang sedang berlangsung di Ukraina timur yang telah menewaskan lebih dari 13.000 jiwa.
Pengusaha miliarder Arkady Rotenberg merupakan pemenang kontrak konstruksi jembatan rel KA tersebut. Dia adalah sekutu dekat Putin. Namun, dia telah menjual perusahaannya pada bulan lalu.
Putin memberi tahu para pekerja sebuah anekdot tentang panggilan telepon emosional dari bos utama perusahaan bahwa proyek sudah selesai.
"Dia menelepon saya pada malam hari dan berbicara dengan suara yang begitu saya bertanya padanya, 'Apakah Anda sudah minum?'," kata pemimpin Rusia itu menirukan ucapan bos yang meneleponnya.
Cakupan proyek ini mengingatkan pada proyek-proyek infrastruktur Soviet. Stasiun televisi Rossiya 24 yang dikontrol pemerintah Rusia menyebut peresmian proyek jembatan itu tanpa sejarah yang berlebihan.
Rusia mengatakan itu adalah jembatan kereta api terpanjang di Eropa.
Ukraina tidak senang dengan peresmian jembatan rel kereta api itu dan kehadiran Putin pada pembukaan jembatan.
"Jembatan kereta api dan kunjungan Putin ke Crimea adalah pelanggaran berat oleh pihak Rusia tentang kedaulatan Ukraina dan integritas wilayah," kata kantor perwakilan Presiden Volodymyr Zelensky untuk Crimea dalam sebuah pernyataan di Facebook.
"Ini menunjukkan pengabaian Kremlin dari prinsip dan norma hukum internasional yang diakui secara universal," lanjut pernyataan itu.
Uni Eropa juga secara tajam mengkritik pembukaan jembatan rel kereta api itu. "Itu pelanggaran lain terhadap kedaulatan Ukraina," kata pemerintah Uni Eropa dalam sebuah pernyataan.
Menurut Uni Eropa jembataan rel kereta api itu dibangun tanpa persetujuan Ukraina."Dan langkah lain menuju integrasi paksa semenanjung yang dianeksasi secara ilegal," lanjut Uni Eropa.
"Jembatan membatasi perjalanan kapal melalui Selat Kerch ke pelabuhan Ukraina di Laut Azov," imbuh Uni Eropa, seperti dikutip AFP, Selasa (24/12/2019). "Uni Eropa tidak dan tidak akan mengakui aneksasi ilegal semenanjung Crimea oleh Rusia."
Putin melakukan perjalanan dengan kereta api dari Kerch di Crimea ketika meresmikan jembatan tersebut. Dia juga menghabiskan waktu minum teh dengan para insinyur di proyek senilai 227 miliar rubel (USD3,6 miliar) tersebut.
Jembatan rel kereta api itu dipuji Putin sebagai karya luar biasa. Panjangnya 19 kilometer. Pada Mei lalu, Rusia juga meresmikan jembatan untuk lalu lintas mobil di mana Putin melintas dengan mengendarai truk.
Rute total kereta api dari kota barat laut Saint Petersburg ke kota pelabuhan Crimea di Sevastopol mencakup jarak 2.500 kilometer (1.550 mil).
Putin mengatakan jembatan itu akan memulihkan hubungan kereta api ke Crimea yang terputus pada 2014 ketika Moskow manganeksasi semenanjung itu. Aneksasi tu memicu konflik separatis yang sedang berlangsung di Ukraina timur yang telah menewaskan lebih dari 13.000 jiwa.
Pengusaha miliarder Arkady Rotenberg merupakan pemenang kontrak konstruksi jembatan rel KA tersebut. Dia adalah sekutu dekat Putin. Namun, dia telah menjual perusahaannya pada bulan lalu.
Putin memberi tahu para pekerja sebuah anekdot tentang panggilan telepon emosional dari bos utama perusahaan bahwa proyek sudah selesai.
"Dia menelepon saya pada malam hari dan berbicara dengan suara yang begitu saya bertanya padanya, 'Apakah Anda sudah minum?'," kata pemimpin Rusia itu menirukan ucapan bos yang meneleponnya.
Cakupan proyek ini mengingatkan pada proyek-proyek infrastruktur Soviet. Stasiun televisi Rossiya 24 yang dikontrol pemerintah Rusia menyebut peresmian proyek jembatan itu tanpa sejarah yang berlebihan.
Rusia mengatakan itu adalah jembatan kereta api terpanjang di Eropa.
Ukraina tidak senang dengan peresmian jembatan rel kereta api itu dan kehadiran Putin pada pembukaan jembatan.
"Jembatan kereta api dan kunjungan Putin ke Crimea adalah pelanggaran berat oleh pihak Rusia tentang kedaulatan Ukraina dan integritas wilayah," kata kantor perwakilan Presiden Volodymyr Zelensky untuk Crimea dalam sebuah pernyataan di Facebook.
"Ini menunjukkan pengabaian Kremlin dari prinsip dan norma hukum internasional yang diakui secara universal," lanjut pernyataan itu.
Uni Eropa juga secara tajam mengkritik pembukaan jembatan rel kereta api itu. "Itu pelanggaran lain terhadap kedaulatan Ukraina," kata pemerintah Uni Eropa dalam sebuah pernyataan.
Menurut Uni Eropa jembataan rel kereta api itu dibangun tanpa persetujuan Ukraina."Dan langkah lain menuju integrasi paksa semenanjung yang dianeksasi secara ilegal," lanjut Uni Eropa.
"Jembatan membatasi perjalanan kapal melalui Selat Kerch ke pelabuhan Ukraina di Laut Azov," imbuh Uni Eropa, seperti dikutip AFP, Selasa (24/12/2019). "Uni Eropa tidak dan tidak akan mengakui aneksasi ilegal semenanjung Crimea oleh Rusia."
(mas)