Jenderal Top Pentagon: AS Siap untuk Apa Pun yang Dilakukan Korut
A
A
A
WASHINGTON - Jenderal tertinggi Pentagon menyatakan militer Amerika Serikat (AS) siap untuk apa pun yang akan dilakukan Korea Utara (Korut). Pernyataan itu sebagai respons atas ancaman Pyongyang yang akan memberikan "hadiah Natal" jika Washington tidak bertindak untuk meredakan ketegangan.
"Korea adalah salah satu tempat di dunia di mana kita selalu mempertahankan tingkat kesiapan yang tinggi," kata Jenderal Mark Milley, Ketua Kepala Staf Gabungan Amerika, pada hari Jumat.
Menurutnya, aliansi AS dengan Jepang dan Korea Selatan sangat kuat. "Saya pikir itu siap untuk membela kepentingan Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan pada saat itu juga," katanya kepada wartawan, seperti dikutip AFP, Sabtu (21/12/2019).
Milley menolak mengatakan apakah pasukan AS dan sekutu di kawasan itu telah meningkatkan kesiapan menghadapi kemungkinan bahwa Korea Utara akan menguji coba rudal berkemampuan nuklir terbaru dalam waktu dekat.
"Korea Utara telah mengindikasikan berbagai hal. Dan saya pikir Anda mengetahui semua itu. Jadi kami siap untuk apa pun," katanya.
Berbicara di sebelah Milley, Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan AS siap "untuk bertarung malam ini" jika perlu. Namun, dia menekankan perlunya diplomasi dengan Korea Utara.
"Saya tetap berharap bahwa kita bisa memulai proses lagi dan tetap berada di jalur diplomatik," kata Esper.
Pyongyang telah menunjukkan frustrasi pada kurangnya bantuan keringanan sanksi setelah tiga pertemuan puncak antara pemimpin Korut Kim Jong-un dengan Presiden AS Donald Trump.
Awal bulan ini rezim Kim Jong-un menjanjikan "hadiah Natal" jika AS tidak membuat konsesi pada akhir tahun ini setelah Korut melakukan moratorium uji coba rudal jarak jauh.
Negosiator AS untuk denuklirisasi Korut, Stephen Biegun, mengunjungi Seoul, Tokyo dan Beijing minggu ini untuk berdiskusi tentang situasi keamanan regional.
Di Seoul, dia menyebut komentar Pyongyang sangat bermusuhan, negatif dan sangat tidak perlu. Dia menantang Korea Utara untuk memulai kembali diskusi.
"Sudah waktunya bagi kita untuk melakukan pekerjaan kita. Mari kita selesaikan ini. Kami di sini dan Anda tahu bagaimana menghubungi kami," katanya.
"Uji coba rudal yang provokatif, akan sangat tidak membantu dalam mencapai perdamaian abadi di semenanjung Korea," imbuh dia.
"Korea adalah salah satu tempat di dunia di mana kita selalu mempertahankan tingkat kesiapan yang tinggi," kata Jenderal Mark Milley, Ketua Kepala Staf Gabungan Amerika, pada hari Jumat.
Menurutnya, aliansi AS dengan Jepang dan Korea Selatan sangat kuat. "Saya pikir itu siap untuk membela kepentingan Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan pada saat itu juga," katanya kepada wartawan, seperti dikutip AFP, Sabtu (21/12/2019).
Milley menolak mengatakan apakah pasukan AS dan sekutu di kawasan itu telah meningkatkan kesiapan menghadapi kemungkinan bahwa Korea Utara akan menguji coba rudal berkemampuan nuklir terbaru dalam waktu dekat.
"Korea Utara telah mengindikasikan berbagai hal. Dan saya pikir Anda mengetahui semua itu. Jadi kami siap untuk apa pun," katanya.
Berbicara di sebelah Milley, Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan AS siap "untuk bertarung malam ini" jika perlu. Namun, dia menekankan perlunya diplomasi dengan Korea Utara.
"Saya tetap berharap bahwa kita bisa memulai proses lagi dan tetap berada di jalur diplomatik," kata Esper.
Pyongyang telah menunjukkan frustrasi pada kurangnya bantuan keringanan sanksi setelah tiga pertemuan puncak antara pemimpin Korut Kim Jong-un dengan Presiden AS Donald Trump.
Awal bulan ini rezim Kim Jong-un menjanjikan "hadiah Natal" jika AS tidak membuat konsesi pada akhir tahun ini setelah Korut melakukan moratorium uji coba rudal jarak jauh.
Negosiator AS untuk denuklirisasi Korut, Stephen Biegun, mengunjungi Seoul, Tokyo dan Beijing minggu ini untuk berdiskusi tentang situasi keamanan regional.
Di Seoul, dia menyebut komentar Pyongyang sangat bermusuhan, negatif dan sangat tidak perlu. Dia menantang Korea Utara untuk memulai kembali diskusi.
"Sudah waktunya bagi kita untuk melakukan pekerjaan kita. Mari kita selesaikan ini. Kami di sini dan Anda tahu bagaimana menghubungi kami," katanya.
"Uji coba rudal yang provokatif, akan sangat tidak membantu dalam mencapai perdamaian abadi di semenanjung Korea," imbuh dia.
(mas)