Duterte Tantang Pengadilan Internasional Penjara atau Gantung Dia
A
A
A
MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menantang Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk memenjarakan atau menggantungnya atas tuduhan pembunuhan ekstrayudisial dalam perang narkoba.
Duterte juga menegaskan tak akan bekerja sama dengan pihak asing jika diseret ke ICC. Pernyataan itu merupakan sikap terbaru perlawanannya terhadap ICC di Den Haag. Hingga saat ini ICC belum memutuskan apakah menyelidikinya terkait ribuan orang yang tewas dalam perang melawan narkoba di Filipina.
"Kalian tak menakuti saya bahwa kalian akan memenjarakan saya di ICC. Saya tidak akan pernah membiarkan diri saya menjawab para kulit putih itu," tutur Duterte saat pidato di depan personil militer di Filipina.
Dia menambahkan, "Saya tidak akan pernah, tak pernah, tak pernah menjawab semua permintaan yang datang dari kalian. Ini omong kosong bagi saya. Saya hanya bertanggung jawab pada rakyat Filipina. Rakyat Filipina akan menilai."
"Dan jika Anda menggantung saya untuk semua yang telah saya lakukan, silakan saja. Saya akan senang hati," papar Duterte, dilansir Reuters.
Duterte juga mengecam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) setelah Badan hak asasi manusia (HAM) PBB menyetujui resolusi pada Juli untuk menyelidiki tuduhan pelanggaran HAM di Filipina.
Dia telah berulang kali menantang ICC dan mengancam menampar atau menahan para penyelidik ICC. Pada Februari 2018, ICC mengumumkan pemeriksaan awal dilakukan terkait pembunuhan selama perang melawan narkoba di Filipina.
Duterte juga menegaskan tak akan bekerja sama dengan pihak asing jika diseret ke ICC. Pernyataan itu merupakan sikap terbaru perlawanannya terhadap ICC di Den Haag. Hingga saat ini ICC belum memutuskan apakah menyelidikinya terkait ribuan orang yang tewas dalam perang melawan narkoba di Filipina.
"Kalian tak menakuti saya bahwa kalian akan memenjarakan saya di ICC. Saya tidak akan pernah membiarkan diri saya menjawab para kulit putih itu," tutur Duterte saat pidato di depan personil militer di Filipina.
Dia menambahkan, "Saya tidak akan pernah, tak pernah, tak pernah menjawab semua permintaan yang datang dari kalian. Ini omong kosong bagi saya. Saya hanya bertanggung jawab pada rakyat Filipina. Rakyat Filipina akan menilai."
"Dan jika Anda menggantung saya untuk semua yang telah saya lakukan, silakan saja. Saya akan senang hati," papar Duterte, dilansir Reuters.
Duterte juga mengecam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) setelah Badan hak asasi manusia (HAM) PBB menyetujui resolusi pada Juli untuk menyelidiki tuduhan pelanggaran HAM di Filipina.
Dia telah berulang kali menantang ICC dan mengancam menampar atau menahan para penyelidik ICC. Pada Februari 2018, ICC mengumumkan pemeriksaan awal dilakukan terkait pembunuhan selama perang melawan narkoba di Filipina.
(sfn)