Rusia Sebut ISIS Ingin Jadikan Afghanistan Markas Baru
A
A
A
MOSKOW - Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Nikolai Patrushev dalam konferensi di Iran mengatakan bahwa ISIS ingin jadikan Afghanistan sebagai markas baru mereka. Patrushev mengatakan, ISIS ingin menjadikan Afghanistan basis untuk operasi mereka di Asia Tengah.
"Kelompok ISIS memfokuskan upayanya pada konsolidasi kehadiran di Afghanistan utara, di mana lebih dari 2.000 gerilyawan telah terkonsentrasi, untuk melawan Taliban dan membangun pijakan untuk serangan ke wilayah Asia Tengah melalui Tajikistan dan Turkmenistan," kata Patrushev.
Patrushev, seperti dilansir Tass pada Rabu (18/12/2019), mengatakan tujuan utama militan adalah untuk menciptakan apa yang disebut Khorasan Raya untuk menggabungkan wilayah Afghanistan dan negara-negara Asia Tengah.
"Target prioritas kelompok ISIS, menurut data kami, dapat berupa fasilitas yang terkait dengan infrastruktur kritis, agen keamanan dan misi diplomatik serta warga negara asing," ungkapnya.
"Meskipun operasi baru-baru ini berhasil dilakukan oleh pasukan pemerintah, di mana lebih dari 600 militan dihancurkan atau ditangkap, jumlah keseluruhan anggota IS di Afghanistan masih antara 2.500 hingga 4.000 orang," sambungnya.
Dia mencatat benteng ISIS terletak di provinsi timur Afghanistan. "Jumlah teroris di sana melebihi 1.500 dan terus meningkat, juga karena militan yang datang dari Suriah dan Irak terutama melalui Pakistan," tukasnya.
"Kelompok ISIS memfokuskan upayanya pada konsolidasi kehadiran di Afghanistan utara, di mana lebih dari 2.000 gerilyawan telah terkonsentrasi, untuk melawan Taliban dan membangun pijakan untuk serangan ke wilayah Asia Tengah melalui Tajikistan dan Turkmenistan," kata Patrushev.
Patrushev, seperti dilansir Tass pada Rabu (18/12/2019), mengatakan tujuan utama militan adalah untuk menciptakan apa yang disebut Khorasan Raya untuk menggabungkan wilayah Afghanistan dan negara-negara Asia Tengah.
"Target prioritas kelompok ISIS, menurut data kami, dapat berupa fasilitas yang terkait dengan infrastruktur kritis, agen keamanan dan misi diplomatik serta warga negara asing," ungkapnya.
"Meskipun operasi baru-baru ini berhasil dilakukan oleh pasukan pemerintah, di mana lebih dari 600 militan dihancurkan atau ditangkap, jumlah keseluruhan anggota IS di Afghanistan masih antara 2.500 hingga 4.000 orang," sambungnya.
Dia mencatat benteng ISIS terletak di provinsi timur Afghanistan. "Jumlah teroris di sana melebihi 1.500 dan terus meningkat, juga karena militan yang datang dari Suriah dan Irak terutama melalui Pakistan," tukasnya.
(esn)