Militer Cile Temukan Serpihan Diduga dari Pesawat yang Hilang
A
A
A
SANTIAGO - Angkatan Udara Cile menemukan serpihan yang diduga dari pesawat kargo militer yang kecelakaan pekan ini dengan 38 orang di dalam kabin. Pesawat itu hilang kontak saat terbang di atas laut dingin dan terpencil di antara Amerika Selatan dan Antartika.
"Serpihan ditemukan 30 km selatan tempat pesawat melakukan kontak terakhir," papar pernyataan Angkatan Udara. Serpihan itu telah diambil untuk analisis menentukan apakah serpihan itu milik pesawat kargo Hercules C-130. Penerbangan Hercules itu membawa 17 kru dan 21 penumpang.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Brasil menyatakan salah satu kapalnya menemukan barang pribadi dan serpihan yang sesuai dengan pesawat itu, sekitar 500 km dari selatan kota Ushuaia, Argentina, di Patagonia.
Pesawat yang sedang terbang ke pangkalan di Antartika itu hilang setelah lepas landas pada Senin (9/12) dari kota Punta Arenas di Cile Patagonia. Angkatan Udara menyimpulkan pada pagi selanjutnya bahwa pesawat itu mengalami kecelakaan karena sudah beberapa jam hilang kontak.
"Kami akan melanjutkan pencarian dan berharap hasil lebih baik," papar Jenderal Angkatan Udara Eduardo Mosqueira yang memimpin upaya pencarian.
Penyebab kecelakaan tidak diketahui dan para pejabat mengakui kecil kemungkinan menemukan korban selamat.
Pada Rabu (11/12), militer Cile mengirim jet tempur dalam pencarian yang diperluas setelah ombak besar di Drake Passage dan awan rendah yang mempersulit misi pencarian sehari sebelumnya.
"Serpihan ditemukan 30 km selatan tempat pesawat melakukan kontak terakhir," papar pernyataan Angkatan Udara. Serpihan itu telah diambil untuk analisis menentukan apakah serpihan itu milik pesawat kargo Hercules C-130. Penerbangan Hercules itu membawa 17 kru dan 21 penumpang.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Brasil menyatakan salah satu kapalnya menemukan barang pribadi dan serpihan yang sesuai dengan pesawat itu, sekitar 500 km dari selatan kota Ushuaia, Argentina, di Patagonia.
Pesawat yang sedang terbang ke pangkalan di Antartika itu hilang setelah lepas landas pada Senin (9/12) dari kota Punta Arenas di Cile Patagonia. Angkatan Udara menyimpulkan pada pagi selanjutnya bahwa pesawat itu mengalami kecelakaan karena sudah beberapa jam hilang kontak.
"Kami akan melanjutkan pencarian dan berharap hasil lebih baik," papar Jenderal Angkatan Udara Eduardo Mosqueira yang memimpin upaya pencarian.
Penyebab kecelakaan tidak diketahui dan para pejabat mengakui kecil kemungkinan menemukan korban selamat.
Pada Rabu (11/12), militer Cile mengirim jet tempur dalam pencarian yang diperluas setelah ombak besar di Drake Passage dan awan rendah yang mempersulit misi pencarian sehari sebelumnya.
(sfn)