Rusia Akan Bentuk Kubah Antirudal di Arktik dengan S-400
A
A
A
MOSKOW - Seluruh resimen anti-pesawat dari Armada Utara Rusia akan dipersenjatai dengan sistem pertahanan rudal S-400 yang canggih dalam beberapa tahun ke depan. Tujuannya adalah untuk membentuk kubah anti-rudal di Arktik yang dapat menggagalkan serangan musuh.
Rencana ini diumumkan Angkatan Laut Rusia, hari Minggu. Komandan Armada Utara Rusia, Wakil Laksamana Alexander Moiseev mengatakan pasukan anti-pesawat dan pasukan teknis radio yang ditempatkan di Arktik akan mendapatkan persenjataan sistem pertahanan rudal jarak jauh paling canggih.
"Semua unit militer Rusia di wilayah tersebut akan dilengkapi dengan S-400 selama beberapa tahun mendatang," katanya, seperti dikutip Russia Today, Minggu (8/12/2019).
Langkah itu akan melindungi bagian Arktik wilayah Rusia dengan apa yang disebut Moiseev sebagai "kubah anti-rudal de-facto", yang secara efektif tidak dapat ditembus untuk semua jenis senjata, termasuk pesawat musuh, rudal jelajah, dan rudal balistik.
Rusia telah meningkatkan kehadiran militernya di Arktik atau Kutub Utara dalam beberapa tahun terakhir, termasuk membangun serta memperbaiki pangkalan dan lapangan udara, mengerahkan perangkat keras terbaru dan mengadakan latihan sebagai respons terhadap peningkatan aktivitas militer negara-negara Barat di kawasan kaya sumber daya tersebut.
Moiseev mengatakan, bagian teknologi dan persenjataan baru yang digunakan pasukan Rusia di Arktik saat ini berjumlah sekitar 60 persen.
Pada bulan September lalu, Rusia telah mengerahkan sistem pertahanan rudal S-400 ke Pulau Yuzhny di kepulauan Novaya Zemlya di Rusia utara. Senjata pertahanan ini membuat memperluas kendali wilayah udara di kawasan tersebut.
Rencana ini diumumkan Angkatan Laut Rusia, hari Minggu. Komandan Armada Utara Rusia, Wakil Laksamana Alexander Moiseev mengatakan pasukan anti-pesawat dan pasukan teknis radio yang ditempatkan di Arktik akan mendapatkan persenjataan sistem pertahanan rudal jarak jauh paling canggih.
"Semua unit militer Rusia di wilayah tersebut akan dilengkapi dengan S-400 selama beberapa tahun mendatang," katanya, seperti dikutip Russia Today, Minggu (8/12/2019).
Langkah itu akan melindungi bagian Arktik wilayah Rusia dengan apa yang disebut Moiseev sebagai "kubah anti-rudal de-facto", yang secara efektif tidak dapat ditembus untuk semua jenis senjata, termasuk pesawat musuh, rudal jelajah, dan rudal balistik.
Rusia telah meningkatkan kehadiran militernya di Arktik atau Kutub Utara dalam beberapa tahun terakhir, termasuk membangun serta memperbaiki pangkalan dan lapangan udara, mengerahkan perangkat keras terbaru dan mengadakan latihan sebagai respons terhadap peningkatan aktivitas militer negara-negara Barat di kawasan kaya sumber daya tersebut.
Moiseev mengatakan, bagian teknologi dan persenjataan baru yang digunakan pasukan Rusia di Arktik saat ini berjumlah sekitar 60 persen.
Pada bulan September lalu, Rusia telah mengerahkan sistem pertahanan rudal S-400 ke Pulau Yuzhny di kepulauan Novaya Zemlya di Rusia utara. Senjata pertahanan ini membuat memperluas kendali wilayah udara di kawasan tersebut.
(mas)