Jatuh dari Tebing 1.000 Kaki, Pemanjat Tebing Kondang AS Tewas
A
A
A
EL PORTERO CHICO - Salah satu pemanjat tebing paling terkenal Amerika Serikat (AS), Brad Gobright, 31, tewas setelah jatuh dari ketinggian 1.000 kaki sebuah tebing gunung di Meksiko.
Pemanjat tebing kondang itu sedang menuruni wajah tebing curam yang dikenal sebagai Sendero Luminoso di El Portero Chico ketika insiden terjadi hari Rabu lalu. Rekannya sesama pendaki, Aidan Jacobson, 26, selamat setelah jatuh ke semak-semak.
Pendaki tebing asal California itu dianggap salah satu pendaki "free solo" paling sukses di dunia.
Setelah insiden fatal, Jacobson mengatakan kepada majalah Outside bahwa pasangan pendaki itu melakukan simul-rappeling, sebuah teknik pendakian di mana mereka menggunakan tubuh untuk menangkal tali ketika mereka mendengar "pop".
"Kami mulai ngerap," kata Jacobson. "Saya sedikit di atasnya. Saya di sebelah kiri. Dia di sebelah kanan. Lalu tiba-tiba, saya merasakan letupan, dan kami mulai jatuh," ujarnya, seperti dikutip Fox News, Sabtu (30/11/2019).
Jacobson selamat dari insiden setelah menghantam semak-semak, sedangkan Gobright jatuh ke kematiannya.
"Pada dasarnya itu kabur," kata Jacobson. "Dia menjerit. Saya menjerit. Saya melewati vegetasi, dan yang saya ingat hanyalah melihat kemeja biru Gramicci-nya memantul di tepi," imbuh dia.
Tim penyelamat mengevakuasi tubuh Gobright pada hari Kamis dan merawat Jacobson, yang cedera di pergelangan kaki.
Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi kematian Gobright pada hari Kamis waktu AS.
"Kami menyampaikan belasungkawa tulus kami kepada keluarganya atas kehilangan mereka. Kami secara dekat memantau penyelidikan pihak berwenang setempat dan memberikan semua bantuan konsuler yang tepat. Karena menghormati keluarga selama masa sulit ini, kami tidak memiliki komentar lebih lanjut," kata departemen tersebut.
Orang-orang dari seluruh dunia memberikan penghormatan kepada korban, termasuk Alex Honnold, peraih Academy Award untuk Fitur Dokumenter Terbaik dari karya "Free Solo" tahun 2018.
“Dia adalah sosok yang hangat dan baik hati, salah satu dari segelintir mitra yang selalu saya senangi menghabiskan waktu seharian,” kata pendaki itu di Instagram.
"Saya sedih untuk Brad dan keluarganya. Dan untuk kita semua yang sangat dipengaruhi oleh kehidupannya. Sangat menghancurkan. Brad benar-benar permata pria sejati. Dunia pendakian kehilangan cahaya yang sebenarnya."
Pemanjat tebing kondang itu sedang menuruni wajah tebing curam yang dikenal sebagai Sendero Luminoso di El Portero Chico ketika insiden terjadi hari Rabu lalu. Rekannya sesama pendaki, Aidan Jacobson, 26, selamat setelah jatuh ke semak-semak.
Pendaki tebing asal California itu dianggap salah satu pendaki "free solo" paling sukses di dunia.
Setelah insiden fatal, Jacobson mengatakan kepada majalah Outside bahwa pasangan pendaki itu melakukan simul-rappeling, sebuah teknik pendakian di mana mereka menggunakan tubuh untuk menangkal tali ketika mereka mendengar "pop".
"Kami mulai ngerap," kata Jacobson. "Saya sedikit di atasnya. Saya di sebelah kiri. Dia di sebelah kanan. Lalu tiba-tiba, saya merasakan letupan, dan kami mulai jatuh," ujarnya, seperti dikutip Fox News, Sabtu (30/11/2019).
Jacobson selamat dari insiden setelah menghantam semak-semak, sedangkan Gobright jatuh ke kematiannya.
"Pada dasarnya itu kabur," kata Jacobson. "Dia menjerit. Saya menjerit. Saya melewati vegetasi, dan yang saya ingat hanyalah melihat kemeja biru Gramicci-nya memantul di tepi," imbuh dia.
Tim penyelamat mengevakuasi tubuh Gobright pada hari Kamis dan merawat Jacobson, yang cedera di pergelangan kaki.
Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi kematian Gobright pada hari Kamis waktu AS.
"Kami menyampaikan belasungkawa tulus kami kepada keluarganya atas kehilangan mereka. Kami secara dekat memantau penyelidikan pihak berwenang setempat dan memberikan semua bantuan konsuler yang tepat. Karena menghormati keluarga selama masa sulit ini, kami tidak memiliki komentar lebih lanjut," kata departemen tersebut.
Orang-orang dari seluruh dunia memberikan penghormatan kepada korban, termasuk Alex Honnold, peraih Academy Award untuk Fitur Dokumenter Terbaik dari karya "Free Solo" tahun 2018.
“Dia adalah sosok yang hangat dan baik hati, salah satu dari segelintir mitra yang selalu saya senangi menghabiskan waktu seharian,” kata pendaki itu di Instagram.
"Saya sedih untuk Brad dan keluarganya. Dan untuk kita semua yang sangat dipengaruhi oleh kehidupannya. Sangat menghancurkan. Brad benar-benar permata pria sejati. Dunia pendakian kehilangan cahaya yang sebenarnya."
(mas)