Presiden Cile Minta Bantuan Militer Meski Banyak Pelanggaran HAM

Rabu, 27 November 2019 - 05:30 WIB
Presiden Cile Minta Bantuan Militer Meski Banyak Pelanggaran HAM
Presiden Cile Minta Bantuan Militer Meski Banyak Pelanggaran HAM
A A A
SANTIAGO - Presiden Cile Sebastian Pinera meminta anggota parlemen mengizinkan tentara kembali ke jalanan untuk menjaga infrastruktur publik meski kelompok hak asasi manusia (HAM) melaporkan banyak pelanggaran oleh pasukan keamanan selama lima pekan kerusuhan.

Unjuk rasa berlanjut di Cile untuk mengecam kesenjangan sosial dan berkurangnya layanan sosial. Kerusuhan telah menewaskan 26 orang dan melukai ribuan orang lainnya. Layanan transportasi publik di ibu kota juga lumpuh serta mengakibatkan kerugian miliaran dolar bagi bisnis swasta.

Pinera mengirim rancangan undang-undang (RUU) ke Kongres pada Selasa (26/11) pagi waktu lokal untuk mengizinkan militer melindungi jalur transmisi, pembangkit listrik, bandara, rumah sakit dan infrastruktur publik lainnya demi menjamin layanan dasar. "Langkah ini akan meringankan pasukan kepolisian untuk lebih fokus menjaga keamanan warga kita," papar Pinera, dilansir Reuters.

Pernyataan Pinera itu muncul setelah kelompok HAM, Human Rights Watch (HRW) melaporkan bahwa polisi secara brutal memukuli pengunjuk rasa, menembakkan gas air mata langsung ke arah demonstran dan melindas demonstran dengan mobil atau sepeda motor.

"Ada ratusan laporan mengerikan tentang penggunaan kekuatan berlebihan di jalanan dan kekerasan pada para tahanan," ungkap Jose Miguel Vivanco, direktur HRW divisi Amerika setelah bertemu Pinera pada Selasa (26/11).

HRW tidak menyatakan pelanggaran itu terjadi sistematis tapi menyimpulkan sesuai laporan pekan lalu oleh Amnesty International tentang banyaknya pelanggaran serius.

Lebih dari 200 warga Cile mengalami luka mata parah selama bentrok dengan kepolisian yang memakai peluru karet.
(sfn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6412 seconds (0.1#10.140)