Skandal Seks Epstein Bikin Pangeran Inggris Mundur dari Tugas Kerajaan

Jum'at, 22 November 2019 - 02:08 WIB
Skandal Seks Epstein...
Skandal Seks Epstein Bikin Pangeran Inggris Mundur dari Tugas Kerajaan
A A A
LONDON - Pangeran Andrew memutuskan berhenti dari tugas Kerajaan Inggris karena di masa lalu memiliki hubungan pertemanan dengan miliarder paedofil Amerika Serikat (AS), Jeffrey Epstein. Putra Ratu Elizabeth II ini telah dituduh melakukan hubungan intim dengan budak seks Epstein.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis 20 November yang bertepatan dengan ulang tahun pernikahan ke-72 Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip, Pangeran Andrew yang berjuluk Duke of York mengatakan hubungan pertemanannya dengan Jeffrey Epstein di masa lalu telah menjadi gangguan besar pada pekerjaan keluarga kerajaan.

Dia menyampaikan simpati kepada para korban pelaku pelecehan seksual Epstein. Dalam suratnya, Pangeran Andrew juga menyatakan bersedia untuk membantu lembaga penegak hukum dalam melakukan penyelidikan.

Dia telah meminta izin kepada ibunya, Ratu Elizabeth II, untuk mengundurkan diri setelah wawancara stasiun televisi BBC terkait hubungan pertemananya dengan miliarder pedofil, Jeffrey Epstein.

"Sudah jelas bagi saya selama beberapa hari terakhir bahwa keadaan yang berkaitan dengan hubungan saya sebelumnya dengan Jeffrey Epstein telah menjadi gangguan besar pada pekerjaan keluarga saya dan pekerjaan berharga yang terjadi di banyak organisasi dan lembaga amal yang saya dukung," bunyi pernyataan Pangeran Andrew, seperti dikutip Mirror, Kamis (21/11/2019).

"Oleh karena itu, saya telah bertanya kepada Yang Mulia apakah saya dapat mundur dari tugas publik di masa mendatang, dan dia telah memberikan izin. Saya terus menyesali keterikatan saya yang dinilai buruk dengan Jeffrey Epstein," ujarnya.

Epstein tewas di sebuah penjara di AS beberapa bulan lalu, yang oleh otoritas penjara disimpulkan sebagai tindakan bunuh diri. Kematiannya telah memicu spekulasi bahwa dia korban konspirasi, karena skandal perbudakan seksualnya diduga melibatkan para tokoh dan politisi dunia yang pernah dekat dengannya.

"Bunuh dirinya telah meninggalkan banyak pertanyaan yang tidak terjawab, terutama bagi para korbannya, dan saya sangat bersimpati dengan semua orang yang telah terpengaruh dan menginginkan semacam penutupan," lanjut pernyataan Andrew.

"Saya hanya bisa berharap bahwa, pada waktunya, mereka akan dapat membangun kembali kehidupan mereka. Tentu saja, saya bersedia membantu lembaga penegak hukum yang sesuai dengan penyelidikan mereka, jika diperlukan."

Sang Ratu telah batal meninggalkan Istana Buckingham dalam satu jam terakhir, setelah menyetujui pernyataan putra keduanya tersebut.
(mas)
Berita Terkait
Houthi Murka Usai Amerika...
Houthi Murka Usai Amerika Serikat dan Inggris Bombardir Yaman
Lima Mata akan Buta...
Lima Mata akan Buta Tanpa Dukungan Amerika Serikat
Akibat Percampuran Budaya,...
Akibat Percampuran Budaya, Bahasa Baru Hadir di Amerika Serikat
Bombardir Houthi, Inggris...
Bombardir Houthi, Inggris Kerahkan Jet Tempur RAF Typhoon FGR4
Ini Perbedaan Vaksin...
Ini Perbedaan Vaksin Booster di Amerika Serikat, Inggris, dan Australia
Cedera, Harry Kane Terancam...
Cedera, Harry Kane Terancam Absen Bela Inggris Lawan Amerika Serikat
Berita Terkini
Mungkinkah India dan...
Mungkinkah India dan Pakistan Gunakan Senjata Nuklir Sekarang? Ini Doktrin Mereka
8 menit yang lalu
Pertempuran Sengit Pecah...
Pertempuran Sengit Pecah di Kota Sialkot, Perbatasan India dan Pakistan Membara
1 jam yang lalu
Perang Nuklir Membayangi,...
Perang Nuklir Membayangi, Ledakan Besar Guncang Kashmir India, Wilayah Udara Ditutup
2 jam yang lalu
PM Pakistan Gelar Rapat...
PM Pakistan Gelar Rapat Badan Komando Nasional, Siapkan Senjata Nuklir?
2 jam yang lalu
Serangan Pakistan Hancurkan...
Serangan Pakistan Hancurkan Gudang Rudal BrahMos Kebanggaan India
3 jam yang lalu
Serangan Balasan Pakistan...
Serangan Balasan Pakistan Gempur Lokasi Penyimpanan Rudal India
4 jam yang lalu
Infografis
Negara NATO yang Halangi...
Negara NATO yang Halangi Kemenangan Israel dari Palestina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved