PBB Khawatir Krisis Venezuela Lepas Kendali
A
A
A
JENEWA - Komisaris Tinggi PBB untuk HAM, Michelle Bachelet menyatakan kekhawatiran krisis di Bolivia akan bergerak tidak terkendali. Krisis di Venezuela terus memburuk paska mundurnya Evo Morales sebagai pemimpin negara itu.
"Saya benar-benar khawatir bahwa situasi di Bolivia dapat lepas kendali jika pihak berwenang tidak menanganinya secara sensitif dan sesuai dengan norma dan standar internasional yang mengatur penggunaan kekuatan, dan dengan penuh penghormatan terhadap hak asasi manusia," kata Bachelet, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (17/11/2019).
Sementara itu, sebelumnya Presiden sementara Bolivia, Jeanine Anez, menyatakan Evo Morales akan menghadapi persidangan jika ia kembali ke negara itu.
"Dia tahu dia harus menjawab keadilan. Ada kejahatan pemilu. Tidak ada yang mengusirnya, tapi ya, ada kebutuhan baginya untuk menanggapi kecurangan pemilu, selain banyak dugaan korupsi," kata Anez.
Anez juga mengklaim bahwa Kementerian Luar Negeri Bolivia akan mengajukan protes resmi kepada pemerintah Meksiko karena memberikan suaka kepada mantan presiden Evo Morales.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Bolivia Karen Longaric menyatakan bahwa negaranya telah mengundurkan diri dari Aliansi Bolivarian untuk Rakyat Amerika Kita (ALBA) dan 80% duta besar yang diangkat selama periode Evo Morales dianggap telah dipilih karena alasan politik.
"Saya benar-benar khawatir bahwa situasi di Bolivia dapat lepas kendali jika pihak berwenang tidak menanganinya secara sensitif dan sesuai dengan norma dan standar internasional yang mengatur penggunaan kekuatan, dan dengan penuh penghormatan terhadap hak asasi manusia," kata Bachelet, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (17/11/2019).
Sementara itu, sebelumnya Presiden sementara Bolivia, Jeanine Anez, menyatakan Evo Morales akan menghadapi persidangan jika ia kembali ke negara itu.
"Dia tahu dia harus menjawab keadilan. Ada kejahatan pemilu. Tidak ada yang mengusirnya, tapi ya, ada kebutuhan baginya untuk menanggapi kecurangan pemilu, selain banyak dugaan korupsi," kata Anez.
Anez juga mengklaim bahwa Kementerian Luar Negeri Bolivia akan mengajukan protes resmi kepada pemerintah Meksiko karena memberikan suaka kepada mantan presiden Evo Morales.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Bolivia Karen Longaric menyatakan bahwa negaranya telah mengundurkan diri dari Aliansi Bolivarian untuk Rakyat Amerika Kita (ALBA) dan 80% duta besar yang diangkat selama periode Evo Morales dianggap telah dipilih karena alasan politik.
(esn)