Presiden Sementara Bolivia Larang Morales Ikut Pemilu
A
A
A
LA PAZ - Presiden sementara Bolivia mengatakan bahwa Evo Morales dilarang untuk ambil bagian dalam pemilu yang akan digelar sesegera mungkin. Evo Morales mengundurkan diri dan kabur ke Meksiko di tengah meningkatnya tekanan atas tuduhan kecurangan dalam pemilu lalu.
Jeanine Anez (52) yang mengambil alih kursi presiden pada hari Selasa, berjuang untuk menciptakan ketenangan di Bolivia yang terpecah setelah diguncang protes sejak pemilu pada 20 Oktober lalu. Morales keluar sebagai pemenang, namun dinodai oleh tudingan penipuan yang menyebar luas.
Morales mengundurkan diri pada hari Minggu setelah audit yang memberatkan menemukan penyimpangan pemilu dan militer menarik dukungannya serta mendesaknya untuk mundur guna membantu memulihkan ketenangan di negara itu. Morales dan wakil presidennya Alvaro Garcia, yang juga mengundurkan diri, sekarang berada di Meksiko, yang menawarkan suaka kepada mereka.
“Evo Morales tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan keempat. Itu karena (dia membuat) kita semua mengalami gangguan yang hebat ini, dan karena inilah begitu banyakj orang Bolivia berdemonstrasi di jalan-jalan," ujar Anez seperti dikutip dari Reuters, Jumat (15/11/2019).
Mantan senator konservatif itu mengatakan Partai Gerakan untuk Sosialisme (MAS) Morales, yang memiliki kursi mayoritas di Kongres, dipersilakan untuk berpartisipasi dalam pemungutan suara.
"Mereka harus mulai mencari kandidat," katanya.
Anez sendiri tidak memberikan tanggal khusus untuk penyelenggaraan pemilu itu, tetapi di bawah konstitusi dia memiliki waktu 90 hari untuk melakukannya sejak menyatakan dirinya sebagai pemimpin sementara dengan menerapkan garis suksesi konstitusional awal pekan ini.
Morales mengatakan dia adalah korban kudeta, dengan para pendukungnya terus melakukan agitasi atas namanya dengan pawai dan pertempuran kecil di jalan-jalan La Paz dan dekat El Alto.
Jeanine Anez (52) yang mengambil alih kursi presiden pada hari Selasa, berjuang untuk menciptakan ketenangan di Bolivia yang terpecah setelah diguncang protes sejak pemilu pada 20 Oktober lalu. Morales keluar sebagai pemenang, namun dinodai oleh tudingan penipuan yang menyebar luas.
Morales mengundurkan diri pada hari Minggu setelah audit yang memberatkan menemukan penyimpangan pemilu dan militer menarik dukungannya serta mendesaknya untuk mundur guna membantu memulihkan ketenangan di negara itu. Morales dan wakil presidennya Alvaro Garcia, yang juga mengundurkan diri, sekarang berada di Meksiko, yang menawarkan suaka kepada mereka.
“Evo Morales tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan keempat. Itu karena (dia membuat) kita semua mengalami gangguan yang hebat ini, dan karena inilah begitu banyakj orang Bolivia berdemonstrasi di jalan-jalan," ujar Anez seperti dikutip dari Reuters, Jumat (15/11/2019).
Mantan senator konservatif itu mengatakan Partai Gerakan untuk Sosialisme (MAS) Morales, yang memiliki kursi mayoritas di Kongres, dipersilakan untuk berpartisipasi dalam pemungutan suara.
"Mereka harus mulai mencari kandidat," katanya.
Anez sendiri tidak memberikan tanggal khusus untuk penyelenggaraan pemilu itu, tetapi di bawah konstitusi dia memiliki waktu 90 hari untuk melakukannya sejak menyatakan dirinya sebagai pemimpin sementara dengan menerapkan garis suksesi konstitusional awal pekan ini.
Morales mengatakan dia adalah korban kudeta, dengan para pendukungnya terus melakukan agitasi atas namanya dengan pawai dan pertempuran kecil di jalan-jalan La Paz dan dekat El Alto.
(ian)