Macron Sebut NATO Mati Otak, Trump Kecewa
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengaku sangat kecewa dengan pernyataan yang dibuat oleh Presiden Prancis, Emanuel Macron mengenai NATO. Macron, dalam wawancara dengan The Economis menyebut NATO sedang mati otak.
"AS angat kecewa dengan pernyataan baru-baru ini yang dibuat oleh Emmanuel Macron tentang NATO mengalami mati otak," kata Trump dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (14/11/2019).
Trump bukan orang pertama yang mengecam atau menyayangkan pernyataan Macron. Sebelumnya, Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki menyebut apa yang disampaikan oleh Macron mengenai NATO berbahaya.
Morawiecki mengatakan, NATO adalah aliansi paling penting di dunia dalam hal menjaga kebebasan dan perdamaian dan pertanyaan Macron tentang apakah para anggotanya masih dapat diandalkan untuk saling membela adalah berbahaya.
"Saya pikir keraguan Macron tentang (komitmen NATO untuk pertahanan timbal balik) dapat membuat sekutu lain bertanya-tanya, apakah mungkin Prancis yang memiliki kepedulian untuk mempertahankannya. Saya harap kita masih dapat mengandalkan Prancis untuk memenuhi kewajibannya," kata Morawiecki.
Morawiecki kemudian menuturkan, Prancis membelanjakan di bawah dua persen dari PDB untuk pertahanan. "Saya pikir layak bertanya mengapa aspek-aspek tertentu dari NATO tidak terlihat seperti yang kita inginkan. Dan itu bukan karena kurangnya komitmen Amerika Serikat (AS) untuk aliansi, tetapi lebih kepada kurangnya timbal balik dari pihak sekutu Eropa," katanya.
"AS angat kecewa dengan pernyataan baru-baru ini yang dibuat oleh Emmanuel Macron tentang NATO mengalami mati otak," kata Trump dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (14/11/2019).
Trump bukan orang pertama yang mengecam atau menyayangkan pernyataan Macron. Sebelumnya, Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki menyebut apa yang disampaikan oleh Macron mengenai NATO berbahaya.
Morawiecki mengatakan, NATO adalah aliansi paling penting di dunia dalam hal menjaga kebebasan dan perdamaian dan pertanyaan Macron tentang apakah para anggotanya masih dapat diandalkan untuk saling membela adalah berbahaya.
"Saya pikir keraguan Macron tentang (komitmen NATO untuk pertahanan timbal balik) dapat membuat sekutu lain bertanya-tanya, apakah mungkin Prancis yang memiliki kepedulian untuk mempertahankannya. Saya harap kita masih dapat mengandalkan Prancis untuk memenuhi kewajibannya," kata Morawiecki.
Morawiecki kemudian menuturkan, Prancis membelanjakan di bawah dua persen dari PDB untuk pertahanan. "Saya pikir layak bertanya mengapa aspek-aspek tertentu dari NATO tidak terlihat seperti yang kita inginkan. Dan itu bukan karena kurangnya komitmen Amerika Serikat (AS) untuk aliansi, tetapi lebih kepada kurangnya timbal balik dari pihak sekutu Eropa," katanya.
(esn)