Pria Stres Serang TK dengan Cairan Kimia, 51 Anak Terluka
A
A
A
BEIJING - Lebih dari 50 anak-anak terluka setelah seorang pria masuk ke sebuah taman kanak-kanak di China barat daya dan menyemprotkan mereka dengan cairan korosif. Demikian pernyataan yang dikeluarkan pemerintah setempat.
Pihak berwenang di kota Kaiyuan, provinsi Yunnan, mengatakan tersangka bermarga Kong (23) memasuki taman kanak-kanak dengan memanjat dinding, sebelum menyemprot para korban dengan natrium hidroksida.
Pihak berwenang di akun microbloging Weibo mengatakan serangan itu terjadi pada Senin pukul 15.35 sore waktu setempat. Sekitar 51 anak dan tiga guru dirawat di rumah sakit untuk perawatan, dua dengan "gejala parah".
Polisi menangkap Kong kurang dari satu jam setelah serangan itu.
"Karena orang tuanya bercerai selama masa kecilnya, kurangnya kehangatan keluarga mengakibatkan distorsi psikologis," kata pihak berwenang setempat, menambahkan bahwa pekerjaan dan kehidupan Kong juga tidak memuaskan.
"Semua ini menciptakan mentalitas pesimistis dan pemikiran tentang pembalasan terhadap masyarakat," sambungnya seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (12/11/2019).
Sodium hidroksida, juga dikenal sebagai soda kaustik, dapat menimbulkan iritasi atau membakar mata dan kulit menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat.
Serangan kekerasan yang menargetkan anak-anak sekolah bukanlah sesuatu yang tidak biasa di China. Dalam beberapa tahun terakhir banyak insiden mematikan, biasanya melibatkan penggunaan pisau.
Pada April tahun lalu, seorang lelaki berusia 28 tahun membunuh sembilan siswa sekolah menengah ketika mereka pulang ke rumah dalam salah satu serangan pisau paling mematikan di negara itu dalam beberapa tahun terakhir. Pembunuh itu, yang mengatakan telah dibully ketika bersekolah di provinsi Shaanxi, China utara, dieksekusi pada September tahun lalu.
Kemudian pada tahun 2018, seorang wanita yang menggunakan pisau melukai 14 anak-anak di sebuah taman kanak-kanak di provinsi Sichuan. Penyerang berusia 39 tahun itu menebas siswa ketika mereka kembali ke ruang kelas setelah latihan pagi.
Pihak berwenang di kota Kaiyuan, provinsi Yunnan, mengatakan tersangka bermarga Kong (23) memasuki taman kanak-kanak dengan memanjat dinding, sebelum menyemprot para korban dengan natrium hidroksida.
Pihak berwenang di akun microbloging Weibo mengatakan serangan itu terjadi pada Senin pukul 15.35 sore waktu setempat. Sekitar 51 anak dan tiga guru dirawat di rumah sakit untuk perawatan, dua dengan "gejala parah".
Polisi menangkap Kong kurang dari satu jam setelah serangan itu.
"Karena orang tuanya bercerai selama masa kecilnya, kurangnya kehangatan keluarga mengakibatkan distorsi psikologis," kata pihak berwenang setempat, menambahkan bahwa pekerjaan dan kehidupan Kong juga tidak memuaskan.
"Semua ini menciptakan mentalitas pesimistis dan pemikiran tentang pembalasan terhadap masyarakat," sambungnya seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (12/11/2019).
Sodium hidroksida, juga dikenal sebagai soda kaustik, dapat menimbulkan iritasi atau membakar mata dan kulit menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat.
Serangan kekerasan yang menargetkan anak-anak sekolah bukanlah sesuatu yang tidak biasa di China. Dalam beberapa tahun terakhir banyak insiden mematikan, biasanya melibatkan penggunaan pisau.
Pada April tahun lalu, seorang lelaki berusia 28 tahun membunuh sembilan siswa sekolah menengah ketika mereka pulang ke rumah dalam salah satu serangan pisau paling mematikan di negara itu dalam beberapa tahun terakhir. Pembunuh itu, yang mengatakan telah dibully ketika bersekolah di provinsi Shaanxi, China utara, dieksekusi pada September tahun lalu.
Kemudian pada tahun 2018, seorang wanita yang menggunakan pisau melukai 14 anak-anak di sebuah taman kanak-kanak di provinsi Sichuan. Penyerang berusia 39 tahun itu menebas siswa ketika mereka kembali ke ruang kelas setelah latihan pagi.
(ian)