Cile Tulis Konstitusi Baru untuk Penuhi Tuntutan Demonstran
A
A
A
SANTIAGO - Pemerintah Cile bersedia menyusun konstitusi baru untuk menggantikan konstitusi era rezim diktator Pinochet. Langkah ini merupakan pelaksanaan tuntutan demonstran yang telah turun ke jalan selama beberapa pekan terakhir.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Cile Gonzalo Blumel menjelaskan, presiden, anggota kabinet dan aliansi politik sepakat Kongres harus memimpin proses menyusun ulang konstitusi. Draf konstitusi akan diajukan untuk referendum publik.
"Di atas semuanya, kita harus fokus pada tujuan menyusun ulang kontrak sosial yang muncul sebagai tuntutan mendasar rakyat kita," kata Blumel saat konferensi pers.
Pengumuman dari pemerintahan Presiden Sebastian Pinera itu muncul setelah tiga pekan unjuk rasa yang dipicu kenaikan tarif angkutan kereta.
Unjuk rasa di Cile biasa berubah menjadi kerusuhan, penjarahan, dan pembakaran. Sebanyak 20 orang tewas dan kerugian infrastruktur publik serta bisnis swasta mencapai miliaran dolar. Sistem transportasi publik Santiago juga terganggu akibat unjuk rasa.
Konstitusi baru telah berulang kali diungkapkan dalam tuntutan pengunjuk rasa. Para pengkritik menyatakan konstitusi sekarang yang disusun dan disetujui selama kediktatoran militer Jenderal Augusto Pinochet 1973-1990 kurang legitimasi.
Partai Komunis Cile menyatakan pemerintahan Pinera masih belum bertindak banyak. Partai itu mendesak referendum sebelum proses dimulai sehingga rakyat dapat menentukan mekanisme untuk menyusun konstitusi baru itu.
Juru bicara Pinera, Karla Rubilar menegaskan pentingnya melalui proses di parlemen. "Kami yakin bahwa kesepakatan terbaik akan tercapai melalui Kongres. Pemerintah mengakui pentingnya partisipasi aktif rakyat Cile," kata dia, dilansir Reuters.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Cile Gonzalo Blumel menjelaskan, presiden, anggota kabinet dan aliansi politik sepakat Kongres harus memimpin proses menyusun ulang konstitusi. Draf konstitusi akan diajukan untuk referendum publik.
"Di atas semuanya, kita harus fokus pada tujuan menyusun ulang kontrak sosial yang muncul sebagai tuntutan mendasar rakyat kita," kata Blumel saat konferensi pers.
Pengumuman dari pemerintahan Presiden Sebastian Pinera itu muncul setelah tiga pekan unjuk rasa yang dipicu kenaikan tarif angkutan kereta.
Unjuk rasa di Cile biasa berubah menjadi kerusuhan, penjarahan, dan pembakaran. Sebanyak 20 orang tewas dan kerugian infrastruktur publik serta bisnis swasta mencapai miliaran dolar. Sistem transportasi publik Santiago juga terganggu akibat unjuk rasa.
Konstitusi baru telah berulang kali diungkapkan dalam tuntutan pengunjuk rasa. Para pengkritik menyatakan konstitusi sekarang yang disusun dan disetujui selama kediktatoran militer Jenderal Augusto Pinochet 1973-1990 kurang legitimasi.
Partai Komunis Cile menyatakan pemerintahan Pinera masih belum bertindak banyak. Partai itu mendesak referendum sebelum proses dimulai sehingga rakyat dapat menentukan mekanisme untuk menyusun konstitusi baru itu.
Juru bicara Pinera, Karla Rubilar menegaskan pentingnya melalui proses di parlemen. "Kami yakin bahwa kesepakatan terbaik akan tercapai melalui Kongres. Pemerintah mengakui pentingnya partisipasi aktif rakyat Cile," kata dia, dilansir Reuters.
(sfn)