Polandia Sebut Pernyataan Macron Soal NATO Berbahaya
A
A
A
WARSAWA - Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki menyebut pernyataan Presiden Prancis, Emanuel Macron mengenai NATO berbahaya. Macron, dalam wawancara dengan The Economis menyebut NATO sedang mati otak.
Morawiecki mengatakan, NATO adalah aliansi paling penting di dunia dalam hal menjaga kebebasan dan perdamaian dan pertanyaan Macron tentang apakah para anggotanya masih dapat diandalkan untuk saling membela adalah berbahaya.
"Saya pikir keraguan Macron tentang (komitmen NATO untuk pertahanan timbal balik) dapat membuat sekutu lain bertanya-tanya, apakah mungkin Prancis yang memiliki kepedulian untuk mempertahankannya. Saya harap kita masih dapat mengandalkan Prancis untuk memenuhi kewajibannya," kata Morawiecki, seperti dilansir Reuters pada Senin (11/11/2019).
Morawiecki kemudian menuturkan, Prancis membelanjakan di bawah dua persen dari PDB untuk pertahanan. "Saya pikir layak bertanya mengapa aspek-aspek tertentu dari NATO tidak terlihat seperti yang kita inginkan. Dan itu bukan karena kurangnya komitmen Amerika Serikat (AS) untuk aliansi, tetapi lebih kepada kurangnya timbal balik dari pihak sekutu Eropa, "katanya.
Sementara itu, sebelumnya Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas memperingatkan Prancis agar tidak merusak NATO. Ini adalah tanggapan paling keras Jerman atas pernyataan Macron.
"Ini akan menjadi kesalahan jika kita merusak NATO. Tanpa AS, Jerman maupun Eropa tidak akan dapat secara efektif melindungi diri mereka sendiri," kata Maas dalam sebuah tulisan di majalah Der Spiegel.
Morawiecki mengatakan, NATO adalah aliansi paling penting di dunia dalam hal menjaga kebebasan dan perdamaian dan pertanyaan Macron tentang apakah para anggotanya masih dapat diandalkan untuk saling membela adalah berbahaya.
"Saya pikir keraguan Macron tentang (komitmen NATO untuk pertahanan timbal balik) dapat membuat sekutu lain bertanya-tanya, apakah mungkin Prancis yang memiliki kepedulian untuk mempertahankannya. Saya harap kita masih dapat mengandalkan Prancis untuk memenuhi kewajibannya," kata Morawiecki, seperti dilansir Reuters pada Senin (11/11/2019).
Morawiecki kemudian menuturkan, Prancis membelanjakan di bawah dua persen dari PDB untuk pertahanan. "Saya pikir layak bertanya mengapa aspek-aspek tertentu dari NATO tidak terlihat seperti yang kita inginkan. Dan itu bukan karena kurangnya komitmen Amerika Serikat (AS) untuk aliansi, tetapi lebih kepada kurangnya timbal balik dari pihak sekutu Eropa, "katanya.
Sementara itu, sebelumnya Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas memperingatkan Prancis agar tidak merusak NATO. Ini adalah tanggapan paling keras Jerman atas pernyataan Macron.
"Ini akan menjadi kesalahan jika kita merusak NATO. Tanpa AS, Jerman maupun Eropa tidak akan dapat secara efektif melindungi diri mereka sendiri," kata Maas dalam sebuah tulisan di majalah Der Spiegel.
(esn)