Ketika Warga Tokyo Rayakan Parade Penobatan Kaisar
A
A
A
TOKYO - Kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako menggelar parade keliling Tokyo untuk merayakan penobatan kaisar dan suksesi beberapa waktu lalu. Ribuan warga Tokyo menyambut parade tersebut dengan mengibarkan bendera nasional Jepang.
Naruhito, 59, naik takhta pada Mei lalu setelah ayahnya Akihito menyatakan mengundurkan diri. Akihito menjadi kaisar pertama yang mundur dalam dua abad terakhir. Parade tersebut awalnya akan dilaksanakan pada 22 Oktober lalu. Namun, acara tersebut ditunda karena adanya bencana topan.
Kondisi langit cerah berawan, Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako melambaikan tangan dari mobil Toyota Century di jalanan yang dipenuhi warga dan mendapatkan pengawalan ketat aparat kepolisian. Akihito mengenakan setelan jas berwarna hitam, sedangkan Masako mengenakan gaun berwarna putih.
Media Jepang melaporkan, Masoko sepertinya mencoba menghapus air mata emosional saat parade sejauh 4,6 km. Stasiun televisi NHK melaporkan pemerintah mengestimasi sebanyak 119.000 warga ikut meramaikan parade tersebut. Bahkan, banyak warga yang rela mengantre sejak Sabtu lalu untuk mendapatkan tempat yang strategi untuk melihat langsung parade tersebut.
“Untuk menyaksikan peristiwa bersejarah dengan mata kepala saya sendiri dan melihat senyum kaisar dan permaisuri, saya ingin berdiri depan,” kata Hiyori Okazaki, yang mengantre sejak Sabtu di depan Istana Kekaisran, dilansir Reuters. “Saya tidak bisa menunggu hingga kemarin malam,” paparnya.
Kemudian, Toshiko Ito, yang berkunjung ke Tokyo bersama suaminya untuk melihat prosesi dan parade, mengatakan dia sangat senang melihat pasangan kaisar dan permaisuri. “Suasananya epnuh dengan emosi positif, dan saya sangat senang hingga saya menangi,” ujarnya.
Ketika parade bank mulai memainkan musik, parade 46 mobil sepanjang 400 meter, termasuk mobil yang mengangkut Putra Mahkota Akishino, Putri Mahkota Kiko, dan Perdana Menteri Shinzo Abe. Parade tersebut dimulai sekitar pukul 15.00 waktu setempat.
“Saya ingin melihat pakaian yang dikenakan Permaisuri Masako,”ungkap Hiroko Kikuta, perempuan berusia 60 tahun. “Ini merupakan kesempatan terakhir saya melihat parade kekaisaran,” ujar Yukari Oshita, perempuan yang juga berusia 60 tahun. Kedua perempuan itu memilih menunggu di dekat Istana Kekaisaran Jepang.
Menurut Oshita, kaisar Jepang lebih mudah dibandingkan dirinya tetapi masih satu generasi dengan dirinya. “Permaisuri Masako merupakan seseorang yang memiliki peran penting bagi perempuan modern dan memiliki pekerjaan penuh sebagai ibu rumah tangga,” katanya.
Lahir dari keluarga diplomat dan berpendidikan di Harvard, Masako meninggalkan karier diplomatnya dan menikah dengan keluarga kekaisaran. Penyesuaian dengan kehidupan kekaisaran yang serba diatur menjadikan Masako jarang tampil di publik. Namun, dia tampak percaya diri ketika mendampingi suaminya pada penobatan kaisar Jepang.
Masako juga mendapatkan perhatian serius ketika menerima kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Yang menjadi tamu asing pertama bagi kaisar baru. Dia mampu berbicara dengan Trump dalam bahasa Inggris dengan lancar dan percaya diri. Dia pun disebut sebagai simbol perempuan modern Jepang.
Naruhito, 59, secara resmi naik takhta pada Mei silam melalui serangkaian upacara. Namun, perayaan suksesi tersebut dilaksanakan pada akhir bulan lalu. Untuk parade yang digelar kemarin juga menjadi festival nasional yang menghadirkan banyak penyanyi dan hiburan bagi warga Tokyo.
Naruhito, 59, naik takhta pada Mei lalu setelah ayahnya Akihito menyatakan mengundurkan diri. Akihito menjadi kaisar pertama yang mundur dalam dua abad terakhir. Parade tersebut awalnya akan dilaksanakan pada 22 Oktober lalu. Namun, acara tersebut ditunda karena adanya bencana topan.
Kondisi langit cerah berawan, Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako melambaikan tangan dari mobil Toyota Century di jalanan yang dipenuhi warga dan mendapatkan pengawalan ketat aparat kepolisian. Akihito mengenakan setelan jas berwarna hitam, sedangkan Masako mengenakan gaun berwarna putih.
Media Jepang melaporkan, Masoko sepertinya mencoba menghapus air mata emosional saat parade sejauh 4,6 km. Stasiun televisi NHK melaporkan pemerintah mengestimasi sebanyak 119.000 warga ikut meramaikan parade tersebut. Bahkan, banyak warga yang rela mengantre sejak Sabtu lalu untuk mendapatkan tempat yang strategi untuk melihat langsung parade tersebut.
“Untuk menyaksikan peristiwa bersejarah dengan mata kepala saya sendiri dan melihat senyum kaisar dan permaisuri, saya ingin berdiri depan,” kata Hiyori Okazaki, yang mengantre sejak Sabtu di depan Istana Kekaisran, dilansir Reuters. “Saya tidak bisa menunggu hingga kemarin malam,” paparnya.
Kemudian, Toshiko Ito, yang berkunjung ke Tokyo bersama suaminya untuk melihat prosesi dan parade, mengatakan dia sangat senang melihat pasangan kaisar dan permaisuri. “Suasananya epnuh dengan emosi positif, dan saya sangat senang hingga saya menangi,” ujarnya.
Ketika parade bank mulai memainkan musik, parade 46 mobil sepanjang 400 meter, termasuk mobil yang mengangkut Putra Mahkota Akishino, Putri Mahkota Kiko, dan Perdana Menteri Shinzo Abe. Parade tersebut dimulai sekitar pukul 15.00 waktu setempat.
“Saya ingin melihat pakaian yang dikenakan Permaisuri Masako,”ungkap Hiroko Kikuta, perempuan berusia 60 tahun. “Ini merupakan kesempatan terakhir saya melihat parade kekaisaran,” ujar Yukari Oshita, perempuan yang juga berusia 60 tahun. Kedua perempuan itu memilih menunggu di dekat Istana Kekaisaran Jepang.
Menurut Oshita, kaisar Jepang lebih mudah dibandingkan dirinya tetapi masih satu generasi dengan dirinya. “Permaisuri Masako merupakan seseorang yang memiliki peran penting bagi perempuan modern dan memiliki pekerjaan penuh sebagai ibu rumah tangga,” katanya.
Lahir dari keluarga diplomat dan berpendidikan di Harvard, Masako meninggalkan karier diplomatnya dan menikah dengan keluarga kekaisaran. Penyesuaian dengan kehidupan kekaisaran yang serba diatur menjadikan Masako jarang tampil di publik. Namun, dia tampak percaya diri ketika mendampingi suaminya pada penobatan kaisar Jepang.
Masako juga mendapatkan perhatian serius ketika menerima kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Yang menjadi tamu asing pertama bagi kaisar baru. Dia mampu berbicara dengan Trump dalam bahasa Inggris dengan lancar dan percaya diri. Dia pun disebut sebagai simbol perempuan modern Jepang.
Naruhito, 59, secara resmi naik takhta pada Mei silam melalui serangkaian upacara. Namun, perayaan suksesi tersebut dilaksanakan pada akhir bulan lalu. Untuk parade yang digelar kemarin juga menjadi festival nasional yang menghadirkan banyak penyanyi dan hiburan bagi warga Tokyo.
(don)