Jerman Peringatkan Prancis Tak Rusak NATO
A
A
A
BERLIN - Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas memperingatkan Prancis agar tidak merusak NATO. Ini adalah tanggapan paling keras Jerman atas pernyataan Presiden Prancis, Emanuel Macron terkait NATO.
Macron dalam sebuah wawancara dengan The Economist menuturkan, NATO mengalami "kematian otak". Dia merujuk kurangnya koordinasi dan ketidakpastian Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Donald Trump.
Dia juga menyatakan keraguan tentang pepatah keamanan aliansi yang dipimpin AS bahwa serangan terhadap satu sekutu akan diperlakukan sebagai serangan terhadap semua.
"Ini akan menjadi kesalahan jika kita merusak NATO. Tanpa Amerika Serikat, Jerman maupun Eropa tidak akan dapat secara efektif melindungi diri mereka sendiri," kata Maas dalam sebuah tulisan di majalah Der Spiegel, seperti dilansir Reuters pada Senin (11/11/2019).
Maas mendukung seruan Macron untuk memperkuat kemampuan pertahanan Eropa. "Itu sebabnya bersama dengan Prancis, kami bekerja keras untuk membangun Eropa yang bekerja lebih dekat bersama dalam kebijakan keamanan," tulis Maas.
Namun dia memperingatkan agar Uni Eropa (UE) dan NATO tidak saling berhadapan. "Ya, kami menginginkan Eropa yang kuat dan berdaulat, tetapi kami membutuhkannya sebagai bagian dari NATO yang kuat dan bukan sebagai penggantinya," paparnya.
Maas menyerukan pembentukan Dewan Keamanan Eropa di mana Inggris juga harus menjadi anggota, terlepas dari rencana London untuk keluar dari UE.
Dia menamnbahkan, bahwa dirinya sedang bekerja erat dengan Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian mengenai pembentukan Dewan Keamanan Eropa dan menyebut Jerman bertujuan untuk menyajikan kerangka kerja Dewan Keamanan Eropa selama masa kepresidenan UE pada paruh kedua tahun 2020.
Macron dalam sebuah wawancara dengan The Economist menuturkan, NATO mengalami "kematian otak". Dia merujuk kurangnya koordinasi dan ketidakpastian Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Donald Trump.
Dia juga menyatakan keraguan tentang pepatah keamanan aliansi yang dipimpin AS bahwa serangan terhadap satu sekutu akan diperlakukan sebagai serangan terhadap semua.
"Ini akan menjadi kesalahan jika kita merusak NATO. Tanpa Amerika Serikat, Jerman maupun Eropa tidak akan dapat secara efektif melindungi diri mereka sendiri," kata Maas dalam sebuah tulisan di majalah Der Spiegel, seperti dilansir Reuters pada Senin (11/11/2019).
Maas mendukung seruan Macron untuk memperkuat kemampuan pertahanan Eropa. "Itu sebabnya bersama dengan Prancis, kami bekerja keras untuk membangun Eropa yang bekerja lebih dekat bersama dalam kebijakan keamanan," tulis Maas.
Namun dia memperingatkan agar Uni Eropa (UE) dan NATO tidak saling berhadapan. "Ya, kami menginginkan Eropa yang kuat dan berdaulat, tetapi kami membutuhkannya sebagai bagian dari NATO yang kuat dan bukan sebagai penggantinya," paparnya.
Maas menyerukan pembentukan Dewan Keamanan Eropa di mana Inggris juga harus menjadi anggota, terlepas dari rencana London untuk keluar dari UE.
Dia menamnbahkan, bahwa dirinya sedang bekerja erat dengan Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian mengenai pembentukan Dewan Keamanan Eropa dan menyebut Jerman bertujuan untuk menyajikan kerangka kerja Dewan Keamanan Eropa selama masa kepresidenan UE pada paruh kedua tahun 2020.
(esn)