Enam Demonstran Irak Mati Ditembak di Baghdad, Pelabuhan Diblokir
A
A
A
BAGHDAD - Pasukan keamanan Irak menembak mati enam demonstran anti-pemerintah di Baghdad pada Kamis (7/11). Unjuk rasa tampaknya tak akan segera berakhir.
"Sebanyak 38 orang lainnya terluka dalam bentrok dekat Jembatan Shuhada," ungkap pihak kepolisian dan tim medis.
Unjuk rasa telah memasuki hari ke-13 berturut-turut dengan ribuan orang terus berada di jalanan pusat kota.
Di Irak selatan, puluhan demonstran membakar ban dan memblokir pintu masuk ke pelabuhan Umm Qasr, mencegah truk kontainer mengangkut impor pangan. "Penutupan terjadi hanya beberapa jam setelah operasional sempat aktif kembali," papar petugas pelabuhan pada Reuters.
"Pasukan keamanan menggunakan peluru tajam dan gas air mata untuk membubarkan demonstran yang berkumpul di gedung pemerintah lokal pada Kamis (7/11) siang," papar sumber kepolisian.
Pemerintah Irak gagal menemukan cara meredam aksi unjuk rasa terbesar dan tantangan paling rumit yang dihadapi dalam beberapa tahun terakhir.
Pengunjuk rasa yang sebagian besar pemuda pengangguran itu menyalahkan elit politik yang berkuasa di Irak setelah Saddam Hussein terguling pada 2003. Mereka menuntut perubahan total sistem politik.
Adapun pemutusan internet oleh pemerintah mempengaruhi sektor swasta. Perbankan swasta di Irak merugi sekitar USD16 juta per hari sejak internet diputus pada awal Oktober.
"Sebanyak 38 orang lainnya terluka dalam bentrok dekat Jembatan Shuhada," ungkap pihak kepolisian dan tim medis.
Unjuk rasa telah memasuki hari ke-13 berturut-turut dengan ribuan orang terus berada di jalanan pusat kota.
Di Irak selatan, puluhan demonstran membakar ban dan memblokir pintu masuk ke pelabuhan Umm Qasr, mencegah truk kontainer mengangkut impor pangan. "Penutupan terjadi hanya beberapa jam setelah operasional sempat aktif kembali," papar petugas pelabuhan pada Reuters.
"Pasukan keamanan menggunakan peluru tajam dan gas air mata untuk membubarkan demonstran yang berkumpul di gedung pemerintah lokal pada Kamis (7/11) siang," papar sumber kepolisian.
Pemerintah Irak gagal menemukan cara meredam aksi unjuk rasa terbesar dan tantangan paling rumit yang dihadapi dalam beberapa tahun terakhir.
Pengunjuk rasa yang sebagian besar pemuda pengangguran itu menyalahkan elit politik yang berkuasa di Irak setelah Saddam Hussein terguling pada 2003. Mereka menuntut perubahan total sistem politik.
Adapun pemutusan internet oleh pemerintah mempengaruhi sektor swasta. Perbankan swasta di Irak merugi sekitar USD16 juta per hari sejak internet diputus pada awal Oktober.
(sfn)