Sejumlah Pemimpin Negara Absen di Pertemuan AS-ASEAN, Washington Kesal
A
A
A
BANGKOK -
Amerika Serikat (AS) dilaporkan kesal karena banyak kepala negara ASEAN yang tidak menghadiri pertemuan AS-ASEAN di Bangkok, Thailand. Dilaporkan hanya ada tidak kepala negara yang menghadiri pertemuan tersebut, yakni Thailand, Vietnam, dan Laos.
Melansir Sputnik pada Selasa (5/11/2019), delegasi AS dalam pertemuan ASEAN ke-35 hanya dipimpin oleh Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross dan penasihat keamanan nasional AS, Robert O'Brien.
Seorang diplomat AS menyuarakan kekhawatiran ekstrem Washington atas langkah mayoritas pemimpin ASEAN untuk tidak secara pribadi menghadiri pertemuan tersebut. Diplomat itu menyebut, tindakan ini adalah upaya untuk mempermalukan AS.
"Kami sangat prihatin dengan keputusan tersebut. Boikot penuh atau sebagian oleh para pemimpin ASEAN akan dipandang sebagai upaya yang disengaja untuk mempermalukan Presiden AS dan ini akan sangat merusak substansi hubungan ASEAN-AS," ucap diplomat AS, yang berbicara dalam kondisi anonim itu.
Para pemimpin Singapura, Malaysia, Indonesia, Brunei, Kamboja, Myanmar dan Filipina hanya mengirimkan para Menteri Luar Negeri mereka dalam pertemuan dengan AS.
Sejumlah diplomat dari negara ASEAN menuturkan, pengiriman menteri dalam pertemuan itu karena AS juga hanya diwakilkan oleh seorang menteri. "Tidak pantas bagi ASEAN untuk mengirim para pemimpin ketika perwakilan AS tidak setara," ungkap salah seorang diplomat, yang menolak disebutkan namanya.
Amerika Serikat (AS) dilaporkan kesal karena banyak kepala negara ASEAN yang tidak menghadiri pertemuan AS-ASEAN di Bangkok, Thailand. Dilaporkan hanya ada tidak kepala negara yang menghadiri pertemuan tersebut, yakni Thailand, Vietnam, dan Laos.
Melansir Sputnik pada Selasa (5/11/2019), delegasi AS dalam pertemuan ASEAN ke-35 hanya dipimpin oleh Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross dan penasihat keamanan nasional AS, Robert O'Brien.
Seorang diplomat AS menyuarakan kekhawatiran ekstrem Washington atas langkah mayoritas pemimpin ASEAN untuk tidak secara pribadi menghadiri pertemuan tersebut. Diplomat itu menyebut, tindakan ini adalah upaya untuk mempermalukan AS.
"Kami sangat prihatin dengan keputusan tersebut. Boikot penuh atau sebagian oleh para pemimpin ASEAN akan dipandang sebagai upaya yang disengaja untuk mempermalukan Presiden AS dan ini akan sangat merusak substansi hubungan ASEAN-AS," ucap diplomat AS, yang berbicara dalam kondisi anonim itu.
Para pemimpin Singapura, Malaysia, Indonesia, Brunei, Kamboja, Myanmar dan Filipina hanya mengirimkan para Menteri Luar Negeri mereka dalam pertemuan dengan AS.
Sejumlah diplomat dari negara ASEAN menuturkan, pengiriman menteri dalam pertemuan itu karena AS juga hanya diwakilkan oleh seorang menteri. "Tidak pantas bagi ASEAN untuk mengirim para pemimpin ketika perwakilan AS tidak setara," ungkap salah seorang diplomat, yang menolak disebutkan namanya.
(esn)