AS Akui Konvoi Tentara Mereka Ditembaki Milisi Pro-Turki
A
A
A
WASHINGTON - Komando Pusat Amerika Serikat (AS) atau CENTCOM mengakui bahwa konvoi tentara mereka yang hendak menuju Irak ditembaki oleh milisi pro-Turki. Insiden itu terjadi pada akhir pekan lalu.
Juru bicara CENTCOM menuturkan, Konvoi militer AS di timur laut Suriah mendapat serangan dari apa yang mereka sebut sebagai pasukan lokal radikal yang didukung Turki. Tetapi, juru bicara itu mengatakan serangan itu tidak mengenai konvoi militer AS.
"Pada 3 November, patroli AS di timur laut Suriah mendapat beberapa serangan artileri, peluru mendarat satu kilometer atau lebih dari jalan yang dilaluinya. Patroli itu tidak tersentuh," kata juru bicara itu, seperti dilansir Sputnik pada Senin (4/11/2019).
Dia menambahkan bahwa pasukan AS mempertahankan hak pertahanan diri yang tidak dapat dicabut, dengan mengatakan bahwa keamanan pasukan diberikan prioritas.
Kantor berita negara Suriah, SANA, sebelumnya mem-posting video yang menunjukkan konvoi militer AS bergerak menuju perbatasan Irak. Serangan ini terjadi di tengah penarikan pasukan Amerika dari Suriah timur laut, di mana pasukan Amerika telah bertempur bersama milisi Kurdi.
Penarikan pasukan atas perintah Presiden AS Donald Trump itu dikecam keras sejumlah pihak, termasuk para politisi dalam negeri Amerika, karena dianggap sebagai lampu hijau dari Trump untuk Turki melakukan invasi terhadap pasukan Kurdi Suriah yang selama ini dianggap Ankara sebagai kelompok teroris.
Sejak penarikan pasukan itu diumumkan, tidak semua tentara AS di Suriah berkemas dan hengkang ke Irak seperti konvoi yang terjadi pada hari Minggu. Beberapa dari mereka telah dikerahkan di tempat lain di Suriah dengan alasan menjaga ladang minyak agar tetap dimiliki Kurdi.
Juru bicara CENTCOM menuturkan, Konvoi militer AS di timur laut Suriah mendapat serangan dari apa yang mereka sebut sebagai pasukan lokal radikal yang didukung Turki. Tetapi, juru bicara itu mengatakan serangan itu tidak mengenai konvoi militer AS.
"Pada 3 November, patroli AS di timur laut Suriah mendapat beberapa serangan artileri, peluru mendarat satu kilometer atau lebih dari jalan yang dilaluinya. Patroli itu tidak tersentuh," kata juru bicara itu, seperti dilansir Sputnik pada Senin (4/11/2019).
Dia menambahkan bahwa pasukan AS mempertahankan hak pertahanan diri yang tidak dapat dicabut, dengan mengatakan bahwa keamanan pasukan diberikan prioritas.
Kantor berita negara Suriah, SANA, sebelumnya mem-posting video yang menunjukkan konvoi militer AS bergerak menuju perbatasan Irak. Serangan ini terjadi di tengah penarikan pasukan Amerika dari Suriah timur laut, di mana pasukan Amerika telah bertempur bersama milisi Kurdi.
Penarikan pasukan atas perintah Presiden AS Donald Trump itu dikecam keras sejumlah pihak, termasuk para politisi dalam negeri Amerika, karena dianggap sebagai lampu hijau dari Trump untuk Turki melakukan invasi terhadap pasukan Kurdi Suriah yang selama ini dianggap Ankara sebagai kelompok teroris.
Sejak penarikan pasukan itu diumumkan, tidak semua tentara AS di Suriah berkemas dan hengkang ke Irak seperti konvoi yang terjadi pada hari Minggu. Beberapa dari mereka telah dikerahkan di tempat lain di Suriah dengan alasan menjaga ladang minyak agar tetap dimiliki Kurdi.
(esn)