Rusia Kritik Konsep Indo-Pasifik AS
A
A
A
MOSKOW -
Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev mengkritik konsep Amerika Serikat (AS) tentang kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Dia menyebut hal ini adalah tantangan serius bagi ASEAN.
"Kami mendukung mempertahankan sistem hubungan negara-ke-negara yang efektif yang dibentuk atas dasar ASEAN dan telah menunjukkan rekam jejak yang baik selama bertahun-tahun," ucap Medvedev.
"Dalam hal ini, kami percaya inisiatif AS adalah tantangan serius bagi Negara-negara ASEAN, karena dapat melemahkan posisi Asosiasi dan melepaskan statusnya sebagai pemain kunci dalam mengatasi masalah keamanan regional," sambungnya, jelang menghadiri pertemuan ASEAN di Bangkok, Thailand.
Medvedev, seperti dilansir Tass pada Minggu (3/11/2019), menekankan bahwa Rusia adalah negara Eurasia dan merupakan bagian integral dari komunitas Asia karena lokasi geografisnya dan hubungan politik, ekonomi, dan budaya yang secara historis dekat dengan negara-negara di kawasan yang luas ini.
"Kami memainkan peran aktif dan konstruktif di Asia. Kami tidak berusaha menekan siapa pun, kami tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain, tidak mengancam dengan penggunaan kekuatan, atau membuat ultimatum. Sebaliknya, kami sedang membangun hubungan yang konstruktif dengan mitra Asia kami berdasarkan pada rasa saling percaya dan hormat," katanya.
Dia mencatat bahwa Rusia mewakili kompetisi yang adil dan menghormati hak negara untuk secara mandiri memilih masa depan mereka berdasarkan tradisi dan latar belakang peradaban mereka.
Dirinya kemudian mencatat bahwa Asia menawarkan peluang unik, dan meyakinkan bahwa Rusia akan terus bekerja di kawasan ini dalam semua bidang dan berbagai format, termasuk bilateral dan multilateral, dan juga di tempat Uni Ekonomi Eurasia.
"Kami telah melakukan dengan baik sejauh ini. Program kerja sama antara Komisi Ekonomi Eurasia dan ASEAN untuk 2019-2020 sedang dilaksanakan," tukasnya.
Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev mengkritik konsep Amerika Serikat (AS) tentang kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Dia menyebut hal ini adalah tantangan serius bagi ASEAN.
"Kami mendukung mempertahankan sistem hubungan negara-ke-negara yang efektif yang dibentuk atas dasar ASEAN dan telah menunjukkan rekam jejak yang baik selama bertahun-tahun," ucap Medvedev.
"Dalam hal ini, kami percaya inisiatif AS adalah tantangan serius bagi Negara-negara ASEAN, karena dapat melemahkan posisi Asosiasi dan melepaskan statusnya sebagai pemain kunci dalam mengatasi masalah keamanan regional," sambungnya, jelang menghadiri pertemuan ASEAN di Bangkok, Thailand.
Medvedev, seperti dilansir Tass pada Minggu (3/11/2019), menekankan bahwa Rusia adalah negara Eurasia dan merupakan bagian integral dari komunitas Asia karena lokasi geografisnya dan hubungan politik, ekonomi, dan budaya yang secara historis dekat dengan negara-negara di kawasan yang luas ini.
"Kami memainkan peran aktif dan konstruktif di Asia. Kami tidak berusaha menekan siapa pun, kami tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain, tidak mengancam dengan penggunaan kekuatan, atau membuat ultimatum. Sebaliknya, kami sedang membangun hubungan yang konstruktif dengan mitra Asia kami berdasarkan pada rasa saling percaya dan hormat," katanya.
Dia mencatat bahwa Rusia mewakili kompetisi yang adil dan menghormati hak negara untuk secara mandiri memilih masa depan mereka berdasarkan tradisi dan latar belakang peradaban mereka.
Dirinya kemudian mencatat bahwa Asia menawarkan peluang unik, dan meyakinkan bahwa Rusia akan terus bekerja di kawasan ini dalam semua bidang dan berbagai format, termasuk bilateral dan multilateral, dan juga di tempat Uni Ekonomi Eurasia.
"Kami telah melakukan dengan baik sejauh ini. Program kerja sama antara Komisi Ekonomi Eurasia dan ASEAN untuk 2019-2020 sedang dilaksanakan," tukasnya.
(esn)