Seorang Wanita Gugat Bank Sperma setelah Melahirkan Anak Cebol

Jum'at, 01 November 2019 - 09:18 WIB
Seorang Wanita Gugat...
Seorang Wanita Gugat Bank Sperma setelah Melahirkan Anak Cebol
A A A
MOSKOW - Seorang wanita di Rusia menggugat bank sperma ke pengadilan setelah dia melahirkan anak yang menderita dwarfism, sebuah kelainan yang membuat seseorang cebol atau kerdil. Padahal, wanita itu memilih sperma dari donor pria setinggi 6 kaki atau 1,8 meter di situs webnya.

Wanita—seorang penulis sukses berusia 40-an tahun yang identitasnya belum diungkapkan— dilaporkan memilih seorang ayah untuk bayinya dari foto-foto pria di situs bank sperma tersebut.

Setelah membayar sperma pria tersebut, wanita itu menjalani perawatan IVF (in vitro fertilisation/bayi tabung) yang sukses di klinik swasta di Moskow. Dia percaya ini adalah kesempatan terakhirnya untuk memiliki anak karena usia sudah 40-an tahun.

Wanita yang meminta tak diidentifikasi itu tertarik pada donor karena penampilannya yang berambut pirang, pendidikan tinggi, dan tingginya lebih dari 6 kaki.

Dia berharap anaknya mewarisi sifat-sifat ayah biologisnya, tetapi pada tahap akhir kehamilan dokter mendeteksi bayi laki-laki yang belum lahir kemungkinan besar menderita achondroplasia, suatu kondisi yang tidak dapat disembuhkan yang memengaruhi beberapa tulang yang berkembang.

Di dunia ini, sekitar satu dari 25.000 orang terlahir dengan achondroplasia. Kondisi ini terutama memengaruhi pertumbuhan lengan atas dan paha, dengan tanda-tanda lain termasuk dahi yang menonjol, hidung yang cekung, gigi yang penuh sesak dan rahang yang menonjol.

Kondisi anak itu baru dikonfirmasikan setelah lahir, dengan dokter memberi tahu wanita itu bahwa putranya—sekarang berumur dua tahun—akan tumbuh dengan tinggi dewasa maksimal 4 kaki dan fitur wajahnya tidak akan berkembang dengan benar. Kondisi itu lebih dikenal sebagai dwarfism.

Wanita itu mengatakan bahwa dia ingin memperingatkan pelanggan bank sperma lain tentang risiko tersebut. Pengadilan Distrik Koptevsky akhirnya memerintahkan pemblokiran situs web bank sperma Denmark, Cryos, di Rusia. Pengadilan juga memutuskan bahwa menggunakan layanan bank sperma itu akan melanggar hukum Rusia.

Pengawas kesehatan Roszdravnadzor mengaku tidak puas dengan rincian kasus yang diserahkan oleh bank sperma—termasuk pemeriksaan genetik medis donor, analisis kondisi mental dan fisiknya, dan silsilah keluarga.

"Tidak mungkin untuk mengonfirmasi keandalan informasi yang diterima," kata pengawas tersebut.

Pihak Bank sperma mengatakan bahwa mereka menyaring donor untuk 46 penyakit genetik resesif yang paling umum. Kepada surat kabar Rusia, Moskovsky Komsomolets, yang dilansir Jumat (1/11/2019), pihak bank sperma mengatakwan bahwa semua sperma yang disuplai memiliki kualitas yang sangat baik."(Kami) tidak bertanggung jawab atas kesalahan klinik yang melakukan perawatan IVF. Kami hanya tahu bahwa bio-material kami berkualitas tinggi," katanya.

Namun, sumber medis mengatakan tidak mungkin untuk mengatakan dengan tegas kondisi cebol muncul dari donor sperma, karena tidak semua kasus achondroplasia adalah keturunan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0970 seconds (0.1#10.140)