Utusan PBB Tengahi Demonstran dan Pemerintah Irak
A
A
A
BAGHDAD - Jeanine Hennis-Plasschaert, perwakilan khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Irak dilaporkan mengunjungi Tahrir Square di Baghdad, yang merupakan pusat berkumpulnya demonstran Irak. Hennis-Plasschaert datang ke Tahrir Square untuk mencoba menengahi dialog antara pengunjuk rasa dan pemerintah Irak.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Misi Bantuan PBB untuk Irak (UNAMI), Hennis-Plasschaert bertukar pandangan dan membahas cara-cara yang mungkin untuk menangani tuntutan sah para demonstran damai.
"Dia menegaskan, bahwa tidak ada pemerintah yang bisa secara komprehensif menangani warisan masa lalu dan tantangan saat ini hanya dalam satu tahun di kantor," kata UNAMI, seperti dilansir Xinhua pada Kamis (31/10/2019).
"Hennis-Plasschaert menyerukan dialog nasional untuk mengidentifikasi tanggapan yang cepat dan bermakna, untuk memutus lingkaran setan kekerasan, dan untuk bersatu melawan bahaya perpecahan dan kelambanan," sambungnya.
Kunjungan Hennis-Plasschaert tersebut dilakukan di tengah demonstrasi yang sedang berlangsung di Tahrir Square, di mana ratusan demonstran menuntut reformasi komprehensif, pertanggungjawaban bagi pejabat yang korup, peningkatan layanan publik dan peluang kerja.
Pemerintah Irak telah menanggapi dengan menghadirkan paket-paket reformasi yang bertujuan memberikan kesempatan kerja, membangun kompleks perumahan, membayar tunjangan kepada orang miskin dan meningkatkan perang melawan korupsi. Namun, hal itu tidak mendapat respon yang positif yang demonstran.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Misi Bantuan PBB untuk Irak (UNAMI), Hennis-Plasschaert bertukar pandangan dan membahas cara-cara yang mungkin untuk menangani tuntutan sah para demonstran damai.
"Dia menegaskan, bahwa tidak ada pemerintah yang bisa secara komprehensif menangani warisan masa lalu dan tantangan saat ini hanya dalam satu tahun di kantor," kata UNAMI, seperti dilansir Xinhua pada Kamis (31/10/2019).
"Hennis-Plasschaert menyerukan dialog nasional untuk mengidentifikasi tanggapan yang cepat dan bermakna, untuk memutus lingkaran setan kekerasan, dan untuk bersatu melawan bahaya perpecahan dan kelambanan," sambungnya.
Kunjungan Hennis-Plasschaert tersebut dilakukan di tengah demonstrasi yang sedang berlangsung di Tahrir Square, di mana ratusan demonstran menuntut reformasi komprehensif, pertanggungjawaban bagi pejabat yang korup, peningkatan layanan publik dan peluang kerja.
Pemerintah Irak telah menanggapi dengan menghadirkan paket-paket reformasi yang bertujuan memberikan kesempatan kerja, membangun kompleks perumahan, membayar tunjangan kepada orang miskin dan meningkatkan perang melawan korupsi. Namun, hal itu tidak mendapat respon yang positif yang demonstran.
(esn)