Sebanyak 50 Pesawat Boeing Seluruh Dunia Retak di Sayapnya
A
A
A
WASHINGTON - Perusahaan pesawat Amerika Serikat, Boeing, mengonfirmasi sebanyak 50 pesawat yang mereka produksi mengalami keretakan di bagian sayap. Puluhan pesawat yang berisiko kecelakaan itu dipastikan telah dikandangkan.
Temuan mengejutkan ini diakui CEO Boeing Dennis Muilenburg, Rabu waktu Washington. Dia juga mengakui temuan itu sebagai kesalahan yang berkaitan dengan keselamatan penerbangan.
CEO raksasa penerbangan Amerika Serikat (AS) itu memberikan kesaksian di hadapan panel Parlemen pada hari Rabu, di mana ia mengatakan perusahaan membuat beberapa kesalahan pada sistem keamanan kunci yang dikenal sebagai MCAS (Maneuvering Characteristics Augmentation System).
"Saya bertanggung jawab. Dua kecelakaan ini terjadi pada pengawasan saya. Saya merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan ini," kata Muilenburg, seperti dikutip AFP, Kamis (31/10/2019).
Dua kecelakaan mematikan yang melibatkan pesawat Boeing 737 MAX 8 terbaru terjadi dalam waktu kurang dari enam bulan, yang membuat kredibilitas pabrikan itu dalam bahaya.
Kecelakaan fatal Ethiopian Airlines merenggut 157 nyawa di bulan Maret menyusul kecelakaan serupa di Indonesia yang menewaskan 189 orang di dalamnya pada bulan Oktober tahun lalu.
Temuan mengejutkan ini diakui CEO Boeing Dennis Muilenburg, Rabu waktu Washington. Dia juga mengakui temuan itu sebagai kesalahan yang berkaitan dengan keselamatan penerbangan.
CEO raksasa penerbangan Amerika Serikat (AS) itu memberikan kesaksian di hadapan panel Parlemen pada hari Rabu, di mana ia mengatakan perusahaan membuat beberapa kesalahan pada sistem keamanan kunci yang dikenal sebagai MCAS (Maneuvering Characteristics Augmentation System).
"Saya bertanggung jawab. Dua kecelakaan ini terjadi pada pengawasan saya. Saya merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan ini," kata Muilenburg, seperti dikutip AFP, Kamis (31/10/2019).
Dua kecelakaan mematikan yang melibatkan pesawat Boeing 737 MAX 8 terbaru terjadi dalam waktu kurang dari enam bulan, yang membuat kredibilitas pabrikan itu dalam bahaya.
Kecelakaan fatal Ethiopian Airlines merenggut 157 nyawa di bulan Maret menyusul kecelakaan serupa di Indonesia yang menewaskan 189 orang di dalamnya pada bulan Oktober tahun lalu.
(mas)