Bandara Daxing Mulai Penerbangan Internasional
A
A
A
BEIJING - Bandara Internasional Daxing senilai USD63 miliar (Rp884 miliar) memulai penerbangan internasional. Itu akan mengurangi kepadatan penerbangan di bandara Beijing yang saat ini masih beroperasi.
Dengan desain seperti phoenix (burung unik pada mitologi kuno), dan sebagian orang memandangnya berbentuk seperti bintang laut itu didesain oleh arsitek kelahiran Irak, Zaha Hadid, diresmikan akhir September lalu. Diperkuat dengan empat landasan pacu dan diperkirakan akan menampung 75 juta penumpang akhir 2025.
China Southern Airlines dan China Eastern Airlines akan menjadikan Daxing sebagai markas utamanya. Air China hanya memiliki penerbangan dalam jumlah yang sedikit di sana. Penerbangan Air China ke Bangkok kemarin dimulai di Daxing. British Airways juga akan mengoperasikan penerbangan lintas benua dari Daxing.
Reuters melaporkan sedikitnya 50 maskapai asing, termasuk Finnair, berencana memindahkan operasionalnya ke bandara baru tersebut. Relokasi semua maskapai akan dilakukan hingga musim dingin 2021. Air China dan mitra Star Alliance sepertinya akan tetap bertahan di bandara Beijing.
Bandara Daxing selama ini dikritik banyak pihak karena lokasinya yang sangat jauh dari Beijing. Bandara Daxing terhubung dengan jalur kereta cepat antarkota Beijing–Xiong’an. Bandara tersebut juga terkoneksi dengan Daxing Airport Express, kereta bawah tanah Beijing. Namun, para pejabat China mengklaim Bandara Daxing didesain bukan hanya melayani penerbangan bagi warga Beijing.
Proposal pembangunan bandara kedua untuk Beijing diusulkan pada 2008. Proses konstruksi bandara baru dimulai pada 26 Desember 2014. Tepat pada 25 September 2019, Bandara Daxing diresmikan Presiden China Xi Jinping. (Andika H Mustaqim)
Dengan desain seperti phoenix (burung unik pada mitologi kuno), dan sebagian orang memandangnya berbentuk seperti bintang laut itu didesain oleh arsitek kelahiran Irak, Zaha Hadid, diresmikan akhir September lalu. Diperkuat dengan empat landasan pacu dan diperkirakan akan menampung 75 juta penumpang akhir 2025.
China Southern Airlines dan China Eastern Airlines akan menjadikan Daxing sebagai markas utamanya. Air China hanya memiliki penerbangan dalam jumlah yang sedikit di sana. Penerbangan Air China ke Bangkok kemarin dimulai di Daxing. British Airways juga akan mengoperasikan penerbangan lintas benua dari Daxing.
Reuters melaporkan sedikitnya 50 maskapai asing, termasuk Finnair, berencana memindahkan operasionalnya ke bandara baru tersebut. Relokasi semua maskapai akan dilakukan hingga musim dingin 2021. Air China dan mitra Star Alliance sepertinya akan tetap bertahan di bandara Beijing.
Bandara Daxing selama ini dikritik banyak pihak karena lokasinya yang sangat jauh dari Beijing. Bandara Daxing terhubung dengan jalur kereta cepat antarkota Beijing–Xiong’an. Bandara tersebut juga terkoneksi dengan Daxing Airport Express, kereta bawah tanah Beijing. Namun, para pejabat China mengklaim Bandara Daxing didesain bukan hanya melayani penerbangan bagi warga Beijing.
Proposal pembangunan bandara kedua untuk Beijing diusulkan pada 2008. Proses konstruksi bandara baru dimulai pada 26 Desember 2014. Tepat pada 25 September 2019, Bandara Daxing diresmikan Presiden China Xi Jinping. (Andika H Mustaqim)
(nfl)