Kaisar Penghobi Naik Gunung yang siap Aktif di Panggung Dunia

Rabu, 23 Oktober 2019 - 08:41 WIB
Kaisar Penghobi Naik...
Kaisar Penghobi Naik Gunung yang siap Aktif di Panggung Dunia
A A A
TOKYO - Naruhito kemarin resmi menjadi kaisar Jepang. Keturunan keluarga kekaisaran Fumihito itu menjalani serangkaian prosesi dan ritual sakral yang pernah dilalui para pendahulunya dalam 1.000 tahun terakhir di Istana Kekaisaran Jepang, Tokyo, kemarin.

Naruhito yang dinobatkan sebagai kaisar Jepang ke-126 itu pun dengan lantang dan tegas membacakan proklamasi takamikura yang ditulis sejak Era Nara (710–794). Mengenakan pakaian bangsawan Jepang, dia berdiri tegap di atas mimbar Matsu-no-Ma selama upacara Sokuirei-Seiden-no-Gi di Istana Kekaisaran Jepang berhiaskan berbagai barang antik.

Permaisuri Masako juga hadir dan berdiri di atas mochodai untuk menyaksikan Naruhito naik menjadi kaisar Jepang. Dia mengenakan pakaian kimono khusus berlapis-lapis juni-hitoe dengan gaya rambut osuberakashi yang sangat rumit. Seluruh adat, tradisi, dan prosedur upacara yang sudah bertahan ratusan tahun dilakukan secara runut tanpa pernah diubah sedikit pun.

Naruhito sebenarnya naik takhta sejak Mei silam akibat kekosongan kursi Kekaisaran Jepang setelah Akihito lengser. Hal itu sesuai dengan Konstitusi Jepang dan Undang-Undang Tindakan Khusus tentang Aturan Hukum Kekaisaran Jepang. Namun, saat itu, kenaikannya belum resmi, terutama berdasarkan tradisi.

“Saya merenungkan kebijakan Yang Mulia Kaisar Emeritus (Akihito) selama lebih dari 30 tahun berkuasa dalam membantu menyejahterakan rakyat dan menciptakan perdamaian dunia, juga bagaimana beliau berbagi dengan rakyat, baik dalam suka ataupun duka. Beliau selalu menunjukkan belas kasih,” kata Naruhito.

Sebelum menjadi kaisar, Naruhito sudah aktif ambil bagian dalam mempromosikan Jepang di dunia internasional. Dia pernah menjabat sebagai presiden kehormatan Dewan Penasihat dan Sanitasi Sekjen PBB pada 2007. Dia juga pernah melakukan kunjungan resmi ke Australia pada 1974 dan Brasil pada 1982.

Naruhito memiliki beberapa hobi seperti mendaki gunung, joging, tenis, dan olahraga ski. Selain itu dia senang bermain biola dan orkestra. Selama dua tahun mempelajari transportasi laut di Merton College Inggris, dia diketahui rajin mencuci pakaian sendiri. Setelah pulang ke Jepang, dia sering mengajar di kampus.

Di sela-sela prosesi penobatan kaisar, Naruhito berharap Jepang akan kian berperan aktif di panggung dunia. Dia ingin Jepang dapat terus maju dan berkontribusi terhadap persahabatan dan perdamaian serta kemakmuran dunia.

“Saya berjanji bertindak sesuai dengan Konstitusi dan memenuhi tanggung jawab saya sebagai simbol negara dan persatuan rakyat Jepang,” ujar Naruhito seperti dikutip Asahi Shimbun.

Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe memberikan ucapan selamat kepada Kaisar Naruhito. Awalnya Istana Kekaisaran akan menggelar parade kyoean-no-gi menuju Akasaka. Namun acara itu ditunda sampai 10 November karena Jepang timur masih berjuang untuk bangkit setelah diterjang bencana topan Hagibis.

Namun di balik upacara penahbisan itu, Kekaisaran Jepang patut cemas mengenai masa depan penerus Naruhito. Pasalnya ahli waris laki-laki yang dapat mewarisi takhtanya hanya berjumlah sedikit. Sesuai dengan aturan hukum yang berlaku saat ini, hanya ahli waris laki-laki dari garis keluarga laki-laki yang dapat naik menuju puncak kekuasaan.

Sejauh ini Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, menolak menyinggung permasalahan ini. Seperti dilansir Japan Times, sekitar 70% rakyat Jepang mendukung diubahnya aturan hukum ahli waris takhta dengan memperbolehkan ahli waris perempuan. (Muh Shamil)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1292 seconds (0.1#10.140)