Meksiko Curiga dengan Rencana AS Kumpulkan Sampel DNA Para Migran
A
A
A
MEXICO CITY - Meksiko curiga dengan rencana Amerika Serikat (AS) kumpulkan sampel genetik (DNA) dari para migran. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Meksiko mengungkapkan kecurigaan terkait penyimpanan sampel DNA dari anak-anak migran dan para pencari suaka.
"Kami akan memberikan perhatian pada penerapan kebijakan itu untuk memastikan penggunaan tepat informasi warga negara Meksiko yang dikumpulkan oleh otoritas AS," papar pernyataan Kemlu Meksiko setelah AS mengumumkan kebijakan kontroversial tersebut.
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump ingin mengumpulkan sampel DNA dari para pencari suaka dan migran yang ditahan oleh para pejabat imigrasi. "Data DNA itu akan menambah informasi kuntuk database FBI yang digunakan oleh penegak hukum untuk memburu para kriminal," papar pernyataan pejabat Departemen Kehakiman AS.
Departemen Kehakiman AS akan merilis perubahan regulasi yang akan mengharuskan pengumpulan DNA untuk hampir semua migran yang melintas antara titik masuk resmi dan yang ditahan sementara.
Aturan itu tidak berlaku bagi penduduk permanen legal atau siapa saja yang memasuki AS secara legal. Anak-anak di bawah umur 14 tahun dikecualikan dari kebijakan itu. Belum jelas apakah para pencari suaka yang datang melalui perlintasan resmi juga dikecualikan dari aturan itu.
Para pejabat Keamanan Dalam Negeri AS telah mengungkapkan rencana pengumpulan DNA itu sejak dua pekan lalu. Meski demikian, rincian tentang kebijakan itu belum diungkapkan.
"Kami akan memberikan perhatian pada penerapan kebijakan itu untuk memastikan penggunaan tepat informasi warga negara Meksiko yang dikumpulkan oleh otoritas AS," papar pernyataan Kemlu Meksiko setelah AS mengumumkan kebijakan kontroversial tersebut.
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump ingin mengumpulkan sampel DNA dari para pencari suaka dan migran yang ditahan oleh para pejabat imigrasi. "Data DNA itu akan menambah informasi kuntuk database FBI yang digunakan oleh penegak hukum untuk memburu para kriminal," papar pernyataan pejabat Departemen Kehakiman AS.
Departemen Kehakiman AS akan merilis perubahan regulasi yang akan mengharuskan pengumpulan DNA untuk hampir semua migran yang melintas antara titik masuk resmi dan yang ditahan sementara.
Aturan itu tidak berlaku bagi penduduk permanen legal atau siapa saja yang memasuki AS secara legal. Anak-anak di bawah umur 14 tahun dikecualikan dari kebijakan itu. Belum jelas apakah para pencari suaka yang datang melalui perlintasan resmi juga dikecualikan dari aturan itu.
Para pejabat Keamanan Dalam Negeri AS telah mengungkapkan rencana pengumpulan DNA itu sejak dua pekan lalu. Meski demikian, rincian tentang kebijakan itu belum diungkapkan.
(sfn)