Irak Tangkap Anggota ISIS yang Kabur dari Suriah
A
A
A
BAGHDAD - Menteri Pertahanan Irak, Najah Hassan Ali Shammari mengatakan, otoritas keamanan Irak telah menangkap sejumlah anggota ISIS. Mereka yang ditangkap adalah anggota ISIS yang melarikan diri dari Suriah.
"Beberapa anggota ISIS yang melarikan diri dari Suriah ditahan di wilayah Irak," kata Shammar, tanpa memberikan rincian lebih lanjut mengenai jumlah anggota ISIS yang ditangkap, seperti dilansir Sputnik pada Kamis(17/10/2019).
Shammari kemudian mengatakan, mereka yang secara ilegal menyeberang ke Irak akan diamanankan dan diinterogasi. Dia juga menyebut bahwa keamanan di perbatasan akan ditingkatkan.
Pengakapan anggota ISIS datang ditengah adanya operasi militer yang dilancarkan Turki di wilayah timur laut Suriah. Operasi tersebut sudah berlangsung selama kurang lebih satu pekan.
Terkait operasi militer Turki, sebelumnya Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump melalui secarik surat mendesak Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan untuk membuat kesepakatan dengan Kurdi Suriah. Dia memperingatkan bahwa Washington mengutuk invasi itu sebagai tindakan "iblis" dan akan menghancurkan ekonomi Turki jika Erdogan tak mengindahkan peringatannya.
Trump meminta Erdogan untuk membuat banyak kesepakatan dengan Pasukan Demokratik Suriah (SDF). Dia mencatat bahwa petinggi SDF, Jenderal Kurdi Mazloum Kobani Abdi, bersedia membuat konsesi yang mereka tidak akan pernah buat di masa lalu.
"Jangan menjadi pria yang tangguh. Jangan bodoh! Sejarah akan memandang Anda dengan baik jika Anda melakukan ini dengan cara yang benar dan manusiawi. Itu akan memandang Anda selamanya sebagai iblis jika hal-hal baik tidak terjadi," tulis Trump dalam suratnya.
"Beberapa anggota ISIS yang melarikan diri dari Suriah ditahan di wilayah Irak," kata Shammar, tanpa memberikan rincian lebih lanjut mengenai jumlah anggota ISIS yang ditangkap, seperti dilansir Sputnik pada Kamis(17/10/2019).
Shammari kemudian mengatakan, mereka yang secara ilegal menyeberang ke Irak akan diamanankan dan diinterogasi. Dia juga menyebut bahwa keamanan di perbatasan akan ditingkatkan.
Pengakapan anggota ISIS datang ditengah adanya operasi militer yang dilancarkan Turki di wilayah timur laut Suriah. Operasi tersebut sudah berlangsung selama kurang lebih satu pekan.
Terkait operasi militer Turki, sebelumnya Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump melalui secarik surat mendesak Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan untuk membuat kesepakatan dengan Kurdi Suriah. Dia memperingatkan bahwa Washington mengutuk invasi itu sebagai tindakan "iblis" dan akan menghancurkan ekonomi Turki jika Erdogan tak mengindahkan peringatannya.
Trump meminta Erdogan untuk membuat banyak kesepakatan dengan Pasukan Demokratik Suriah (SDF). Dia mencatat bahwa petinggi SDF, Jenderal Kurdi Mazloum Kobani Abdi, bersedia membuat konsesi yang mereka tidak akan pernah buat di masa lalu.
"Jangan menjadi pria yang tangguh. Jangan bodoh! Sejarah akan memandang Anda dengan baik jika Anda melakukan ini dengan cara yang benar dan manusiawi. Itu akan memandang Anda selamanya sebagai iblis jika hal-hal baik tidak terjadi," tulis Trump dalam suratnya.
(esn)