Bayi Laki-laki di Rusia Terlahir Tanpa Mata, tapi Kerap Tersenyum

Senin, 14 Oktober 2019 - 14:25 WIB
Bayi Laki-laki di Rusia...
Bayi Laki-laki di Rusia Terlahir Tanpa Mata, tapi Kerap Tersenyum
A A A
MOSKOW - Seorang bayi laki-laki di Rusia terlahir tanpa mata, namun selalu mengumbar senyum. Kondisi langka itu membuat ibunya yang masih muda menolak untuk menerimanya.

Bayi bernama Alexander K—dikenal sebagai Sasha—dinyatakan sehat, tetapi tidak akan pernah bisa melihat karena kondisi langka yang hanya dimiliki dua bayi lainnya di dunia. Sasha kini sedang dibantu seorang perawat untuk menemukan orangtua adopsi.

Ibu kandungnya dibesarkan di panti asuhan menolak menerimanya bahkan sebelum kelahirannya. Dia menyerahkan bayi itu untuk diadopsi siapa pun karena dia tidak merasa percaya diri untuk dapat memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh bayi tersebut.

Sasha saat ini berusia enam bulan. "Dia tidak berbeda dengan anak-anak lain, dia bermain dan tersenyum seperti bayi sehat mana pun," ujar perawat yang menolong bayi lelaki ini.

“Dia suka bermain dan suka berenang. Dia memang bayi yang sangat ceria," lanjut perawat yang tidak disebutkan namanya, sebagaimana dikutip Siberian Times, Senin (14/10/2019)

Sasha yang memesona digambarkan sebagai bayi unik, karena sebagian besar bayi yang lahir dengan kondisi seperti ini juga memiliki beberapa penyakit lain.

Bayi Rusia ini sebenarnya juga memiliki dua kista jinak di dahinya, namun telah dihilangkan oleh dokter.

Sasha diyakini menderita sindrom anophthalmia SOX2 langka yang dialami satu dari seperempat juta bayi di dunia.

Petugas medis Rusia mengatakan Sasha adalah satu dari tiga bayi yang terdaftar di dunia yang lahir tanpa bola mata sama sekali.

"Sasha akan melalui semua pemeriksaan dan tes rutin seperti bayi lain seusianya," kata Dokter Tomsk Tatiana Rudnikovich yang menangani Sasha. "Dia baik-baik saja," ujarnya.

Namun, petugas medis mengatakan bahwa saat ini tidak ada peluang bagi Sasha untuk melihat.

Daftar adopsi menyatakan bayi ini merupakan bayi selalu tersenyum. "Dia balas tersenyum begitu dia mendengar suara-suara yang akrab. Ibunya menandatangani surat penolakannya di rumah sakit bersalin," bunyi keterangan dalam daftar adopsi.

"Tidak ada informasi tentang ayah Alexander dan ada 'tanda hubung' dalam akta kelahirannya di mana seharusnya itu adalah nama ayah. Alexander siap untuk diadopsi atau diasuh," lanjut keterangan tersebut.

Sasha siap untuk diadopsi oleh orang tua Rusia, tetapi jika tidak ada yang cocok, ia bisa dicarikan orang tua asing.

Saat ini ada batasan untuk adopsi oleh orang tua asal Amerika Serikat.

Perawat yang mengasuh Sasha baru-baru ini membawanya sejauh 2.500 mil ke Saint Petersburg di mana ahli bedah menanamkan bola mata kecil untuk memastikan bahwa wajahnya tidak cacat saat ia tumbuh.

Dia akan membutuhkan operasi seperti itu setiap enam bulan atau lebih, dan setiap operasi akan ditanamkan bola mata yang lebih besar.

Bayi lain yang terlahir dengan kondisi seperti Sasha adalah Archie Innes—sekarang berusia dua tahun—lahir dari orangtua Skotlandia; Fiona dan Steven Gould, yang saat ini tinggal di Sydney, Australia.

Ibunya diberitahu tentang kondisi Archie 31 minggu setelah hamil. Dalam kasus Archie, ia juga mengalami keterlambatan motorik yang parah, gangguan pendengaran ringan hingga sedang, dan aspirasi sedang.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1025 seconds (0.1#10.140)