AS Setuju Jual Senjata Anti-Tank pada Ukraina
A
A
A
WASHINGTON - Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan (DSCA) menuturkan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah menyetujui usulan penjualan 150 rudal anti-tank Javelin ke Ukraina. Kontrak penjualan senjata ini dilaporkan senilai hampir USD 40 juta.
"Pemerintah Ukraina telah meminta untuk membeli 150 rudal Javelin dan 10 Unit Peluncuran Komando Javelin (CLU)," kata DSCA dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Jumat (4/10/2019).
"Hal ini juga termasuk perangkat pelatihan, transportasi dan peralatan pendukung dengan perkiraan biaya tidak melebihi USD 39,2 juta," sambungnya dan menuturkan pihaknya telah mengirimkan pemberitahuan sertifikasi yang diperlukan kepada Kongres.
Penjualan terbaru itu terjadi di tengah tuduhan oleh Partai Demokrat AS bahwa Presiden Donald Trump menahan bantuan militer kepada Kiev untuk memaksa Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy untuk menyelidiki mantan Wakil Presiden Joe Biden dan putranya Hunter Binder, atas tuduhan yang menjadi dasar upaya DPR AS untuk memakzulkan Trump.
Partai Republik berpendapat bahwa saat menjadi Wakil Presiden, Biden mengancam akan menahan bantuan militer AS ke Ukraina jika Kiev tidak menghentikan penyelidikan korupsi perusahaan energi Ukraina yang dipimpin oleh Hunter.
"Pemerintah Ukraina telah meminta untuk membeli 150 rudal Javelin dan 10 Unit Peluncuran Komando Javelin (CLU)," kata DSCA dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Jumat (4/10/2019).
"Hal ini juga termasuk perangkat pelatihan, transportasi dan peralatan pendukung dengan perkiraan biaya tidak melebihi USD 39,2 juta," sambungnya dan menuturkan pihaknya telah mengirimkan pemberitahuan sertifikasi yang diperlukan kepada Kongres.
Penjualan terbaru itu terjadi di tengah tuduhan oleh Partai Demokrat AS bahwa Presiden Donald Trump menahan bantuan militer kepada Kiev untuk memaksa Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy untuk menyelidiki mantan Wakil Presiden Joe Biden dan putranya Hunter Binder, atas tuduhan yang menjadi dasar upaya DPR AS untuk memakzulkan Trump.
Partai Republik berpendapat bahwa saat menjadi Wakil Presiden, Biden mengancam akan menahan bantuan militer AS ke Ukraina jika Kiev tidak menghentikan penyelidikan korupsi perusahaan energi Ukraina yang dipimpin oleh Hunter.
(esn)