18 Tentara AS Terluka Saat Latihan Terjun Payung

Jum'at, 04 Oktober 2019 - 08:38 WIB
18 Tentara AS Terluka...
18 Tentara AS Terluka Saat Latihan Terjun Payung
A A A
MISSISSIPPI - Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) terpaksa menghentikan latihan selama 10 hari di Camp Shelby Mississippi. Langkah ini diambil setelah sekitar 87 penerjun payung dihantam angin kencang dan terhempas ke pohon pinus. Latihan itu sendiri digelar pada malam hari.

Seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (4/10), setidaknya 32 personel pasukan payung AS dari Tim Tempur Brigade ke-4 (Lintas Udara), Divisi Infanteri ke-25, terluka. Dan, 18 dari mereka mengalami patah tulang hingga harus dirawat di rumah sakit.

Menurut Letkol Matthew Myer, komandan Batalyon 1, Resimen Infantri ke-501, sejumlah desas-desus dan "laporan palsu" tentang insiden itu beredar di media sosial. Banyak anggota keluarga pasukan menyatakan keprihatinan terbuka bahwa mereka tidak menerima berita resmi kecelakaan pelatihan, sampai sebuah posting di Facebook muncul pada tengah malam, waktu setempat.

“Dukungan pemulihan yang signifikan” dari Departemen Pemadam Kebakaran Jalur Penyelamatan Camp Shelby diperlukan untuk menyelamatkan setidaknya 4 personel pasukan terjun payung yang terjebak jauh di atas pohon pinus.

Dari 18 personel yang dirawat di rumah sakit, satu orang harus menjalani operasi punggung. Sementara seorang prajurit lain dengan cedera tulang belakang diperkirakan akan pulih setelah "perawatan yang diperlukan," menurut Myer.

Latihan 10 hari ini merupakan bagian dari kamp pelatihan satu bulan berskala lebih besar, yang dijuluki "Operation Arctic Anvil". Brigade tersebut, yang ditempatkan di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson di Anchorage, Alaska, hanyalah satu bagian dari misi lompatan 650 pasukan.

"Begitu semua prajurit telah dipertanggungjawabkan, tujuan kami pada akhirnya adalah untuk melanjutkan pelatihan," kata juru bicara Garda Nasional Mississippi Letnan Kolonel Deidre Smith dalam sebuah pernyataan yang diberikan kepada Associated Press. "Terlepas dari tantangan yang kita hadapi saat ini, tentara selalu menempatkan misi terlebih dahulu," lanjutnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0883 seconds (0.1#10.140)