UE Sebut Peluncuran Rudal Korut Tindakan Provokatif
A
A
A
BRUSSELS - Uni Eropa (UE) melemparkan kecaman keras atas peluncuran rudal balistik terbaru yang dilakukan oleh Korea Utara (Korut). Brussels menyebut peluncuran rudal tersebut sebagai tindakan provokatif.
Dalam sebuah pernyataan, UE menyerukan Pyongyang untuk kembali melakukan pembicaraan dengan Washington. UE kemudian mengatakan siap untuk mendukung semua upaya yang dibutuhkan untuk membantu denuklirisasi di Semenanjung Korea.
"Kami menantikan dimulainya kembali pembicaraan tingkat kerja antara AS dan Korut dan siap untuk mendukung semua upaya internasional untuk menemukan solusi diplomatik yang mengarah pada perdamaian dan keamanan abadi di Semenanjung Korea," bunyi pernyataan UE, seperti dilansir Reuters pada Rabu (2/10/2019).
Sebelumnya diwartakan, Korea Selatan (Korsel) mengatakan rudal yang ditembakkan pada Rabu pagi kemungkinan diluncurkan dari kapal selam.
Sementara itu Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, pada konferensi pers mengatakan Tokyo meyakini sebuah rudal jatuh di dalam ZEE Jepang di Prefektur Shimane pukul 07.27 waktu setempat. Ia mengatakan tidak ada laporan kerusakan kapal atau pesawat. Sedangkan rudal kedua jatuh di luar Zee Jepang pukul 07.17 pagi.
Jika pendaratan di ZEE Jepang Jepang dikonfirmasi, ini akan menjadi kejadian pertama sejak 29 November 2017. Uji coba SLBM itu sendiri akan menandai eskalasi dari serangkaian peluncuran rudal jarak pendek yang dimulai Korut pada bulan Mei, yang melibatkan rudal berbasis darat. Ini adalah pertama kalinya Korut menembakkan rudal berbasis kapal selam sejak 2016, yang menurut Korsel terbang sekitar 500 km.
Dalam sebuah pernyataan, UE menyerukan Pyongyang untuk kembali melakukan pembicaraan dengan Washington. UE kemudian mengatakan siap untuk mendukung semua upaya yang dibutuhkan untuk membantu denuklirisasi di Semenanjung Korea.
"Kami menantikan dimulainya kembali pembicaraan tingkat kerja antara AS dan Korut dan siap untuk mendukung semua upaya internasional untuk menemukan solusi diplomatik yang mengarah pada perdamaian dan keamanan abadi di Semenanjung Korea," bunyi pernyataan UE, seperti dilansir Reuters pada Rabu (2/10/2019).
Sebelumnya diwartakan, Korea Selatan (Korsel) mengatakan rudal yang ditembakkan pada Rabu pagi kemungkinan diluncurkan dari kapal selam.
Sementara itu Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, pada konferensi pers mengatakan Tokyo meyakini sebuah rudal jatuh di dalam ZEE Jepang di Prefektur Shimane pukul 07.27 waktu setempat. Ia mengatakan tidak ada laporan kerusakan kapal atau pesawat. Sedangkan rudal kedua jatuh di luar Zee Jepang pukul 07.17 pagi.
Jika pendaratan di ZEE Jepang Jepang dikonfirmasi, ini akan menjadi kejadian pertama sejak 29 November 2017. Uji coba SLBM itu sendiri akan menandai eskalasi dari serangkaian peluncuran rudal jarak pendek yang dimulai Korut pada bulan Mei, yang melibatkan rudal berbasis darat. Ini adalah pertama kalinya Korut menembakkan rudal berbasis kapal selam sejak 2016, yang menurut Korsel terbang sekitar 500 km.
(esn)