Lewat Pihak Ketiga, Saudi Surati Iran
A
A
A
TEHERAN - Pemerintah Iran menyatakan, Arab Saudi telah mengirim sebuah surat kepada Presiden Iran, Hassan Rouhani. Teheran menyebut surat itu dikirim Saudi kepada Rouhani melalui pemimpin negara lain.
"Pesan dari Saudi disampaikan kepada Hassan Rouhani melalui para pemimpin beberapa negara," kata juru bicara pemerintah Iran, Ali Rabiei dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Senin (30/9).
"Jika Saudi benar-benar mengejar perubahan perilaku, Iran menyambut baik itu," sambungnya. Tapi, sayangnya Rabei menolak memberikan rincian mengenai isi dari surat tersebut.
Sementara itu, sebelumnya Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) mengatakan harga minyak akan melambung tinggi dalam angka tak terbayangkan jika dunia tidak menghalangi "kenakalan" Iran di Teluk Persia. Namun, calon raja Saudi ini mengaku lebih suka solusi damai atau politik daripada solusi militer terhadap Teheran, karena perang akan berdampak mengerikan.
Peringatan tersebut dia sampaikan dalam sebuah wawancara dengan program "60 Minutes" CBS yang disiarkan pada hari Minggu.
Dalam wawancara, MBS setuju dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Michael Pompeo bahwa serangan 14 September yang merusak fasilitas pemrosesan minyak bumi terbesar di dunia dan melumpuhkan lebih dari lima persen pasokan minyak dunia itu adalah tindakan perang oleh Iran.
Hanya saja, dia lebih suka resolusi damai, karena perang antara Saudi dan Iran akan menghancurkan ekonomi global.
"Pesan dari Saudi disampaikan kepada Hassan Rouhani melalui para pemimpin beberapa negara," kata juru bicara pemerintah Iran, Ali Rabiei dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Senin (30/9).
"Jika Saudi benar-benar mengejar perubahan perilaku, Iran menyambut baik itu," sambungnya. Tapi, sayangnya Rabei menolak memberikan rincian mengenai isi dari surat tersebut.
Sementara itu, sebelumnya Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) mengatakan harga minyak akan melambung tinggi dalam angka tak terbayangkan jika dunia tidak menghalangi "kenakalan" Iran di Teluk Persia. Namun, calon raja Saudi ini mengaku lebih suka solusi damai atau politik daripada solusi militer terhadap Teheran, karena perang akan berdampak mengerikan.
Peringatan tersebut dia sampaikan dalam sebuah wawancara dengan program "60 Minutes" CBS yang disiarkan pada hari Minggu.
Dalam wawancara, MBS setuju dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Michael Pompeo bahwa serangan 14 September yang merusak fasilitas pemrosesan minyak bumi terbesar di dunia dan melumpuhkan lebih dari lima persen pasokan minyak dunia itu adalah tindakan perang oleh Iran.
Hanya saja, dia lebih suka resolusi damai, karena perang antara Saudi dan Iran akan menghancurkan ekonomi global.
(esn)