Musuhi Iran, Israel Klaim Senasib dengan Negara-negara Arab

Jum'at, 27 September 2019 - 18:39 WIB
Musuhi Iran, Israel Klaim Senasib dengan Negara-negara Arab
Musuhi Iran, Israel Klaim Senasib dengan Negara-negara Arab
A A A
NEW YORK - Israel merasa senasib dengan negara-negara Arab yang menghadapi ancaman musuh yang sama, yakni Iran. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, dalam pidatonya di Majelis Umum PBB hari Kamis waktu New York.

Katz mengatakan bahwa Iran adalah ancaman utama bagi stabilitas dan keamanan di Timur Tengah. Dia menuduh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memerintahkan serangan baru-baru ini terhadap fasilitas minyak Arab Saudi.

Arab Saudi adalah salah satu dari tujuh negara Arab yang berbatasan dengan Teluk Persia. Yang lainnya adalah Bahrain, Irak, Kuwait, Oman, Qatar dan Uni Emirat Arab.

Iran membantah bertanggung jawab atas serangan besar-besaran terhadap dua kilang Saudi Aramco di Abqaiq dan Khurais pada 14 September lalu. Kelompok pemberontak Houthi Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Katz juga meminta komunitas internasional untuk mendukung "kebijakan tekanan maksimum" Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap Iran.

"Mereka mempromosikan teror di Timur Tengah, Eropa, Amerika Latin, dan di seluruh dunia," kata Katz merujuk pada rezim Teheran. "Dan dunia harus menghentikan mereka," katanya lagi, seperti dikutip Fox News, Jumat (27/9/2019).

Katz pada hari Kamis juga menyerukan semua negara mengikuti jejak AS untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, sebuah langkah yang banyak ditolak negara Arab.

"Tidak ada yang bisa memisahkan orang-orang Yahudi dari Tanah Air bersejarah kami," kata Katz. "Dan tidak ada yang bisa memisahkan kami dari Yerusalem, ibu kota abadi kami."

Lebih lanjut, Katz juga berkonfrontasi verbal dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang telah menyampaikan pidato anti-Israel pada hari Selasa lalu.

Presiden Erdogan telah mendesak komunitas internasional agar tidak menyalahkan Iran atas serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi.

"Anda bukan Sultan dan Turki bukan Kekaisaran Ottoman, memalukan bagi Anda," kata Katz menyindir Erdogan. "Suatu hari saya mendengar Presiden Erdogan menyerang Israel dan saya ingin mengatakan kepadanya; Anda yang secara brutal menindas rakyat Turki, membantai minoritas Kurdi dan mendukung organisasi teror Hamas. Anda adalah yang terakhir yang dapat memberi kuliah kepada Israel," imbuh Katz.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5117 seconds (0.1#10.140)