Investigator Indonesia: Cacat Desain Biang Tragedi Lion Air 737 MAX

Senin, 23 September 2019 - 08:11 WIB
Investigator Indonesia:...
Investigator Indonesia: Cacat Desain Biang Tragedi Lion Air 737 MAX
A A A
JAKARTA - Investigator Indonesia menemukan bahwa cacat desain dan kegagalan pengawasan Amerika Serikat (AS) memainkan peran penting dalam tragedi jatuhnya pesawat Lion Air Boeing 737 MAX Oktober lalu. Temuan itu dilaporkan surat kabar The Wall Street Journal (WSJ) hari Minggu.

Hasil investigasi itu diharapkan menjadi temuan resmi pertama pemerintah Indonesia. Selain cacat desain dan kegagalan regulator AS dalam pengawasan, investigator juga mengidentifikasi serangkaian kesalahan pilot dan kesalahan perawatan sebagai faktor penyebab jatuhnya Lion Air yang menewaskan 189 penumpang.

Pihak Boeing melalui seorang juru bicara menolak mengomentari laporan WSJ. Namun, juru bicara tersebut mengatakan bahwa produsen pesawat terus menawarkan dukungan kepada otoritas investigasi saat mereka menyelesaikan laporan.

Para penyelidik kecelakaan udara AS sedang bersiap untuk mengumumkan beberapa rekomendasi keselamatan terpisah, mulai dari memperkuat keterampilan terbang pilot secara manual hingga meningkatkan pemeriksaan FAA (Administrasi Penerbangan Federal) untuk desain pesawat baru.

Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS diperkirakan sekitar akhir bulan ini untuk menyerukan peningkatan pelatihan kokpit dan pengambilan keputusan kru dan diharapkan untuk fokus pada perubahan potensial untuk sertifikasi pesawat baru.

Ketidak puasan fitur kontrol penerbangan otomatis yang disebut MCAS pada armada MAX menyebabkan pesawat Lion Air menukik dan kecelakaan serupa dialami Ethiopian Airlines MAX tak lama setelah lepas landas dari Addis Ababa pada bulan Maret. Dua kecelakaan itu merenggut 346 nyawa, yang memicu pengandangan semua pesawat 737 MAX dan mengganggu industri penerbangan global.

Menurut laporan WSJ, yang dikutip Senin (23/9/2019), detail laporan investigasi Indonesia yang belum pernah dilaporkan sebelumnya, dapat berubah dan dianalisis lebih lanjut. Investigator Indonesia menolak berkomentar, kecuali untuk mengatakan dokumen akhir kemungkinan akan keluar pada awal November.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1049 seconds (0.1#10.140)