NATO Pantau Situasi Pasca Serangan Kilang Minyak Saudi
A
A
A
BRUSSELS - Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengatakan, pihaknya terus memantau situasi, khususnya di kawasan Timur Tengah pasca serangan terhadap dua kilang minyak Arab Saudi. Stoltenberg menyebut, serangan tersebut adalah sesuatu yang tidak bisa diterima.
"Setiap gangguan pada pasokan energi global jelas menjadi perhatian sekutu NATO. Kami sedang memantau perkembangan dengan hati-hati dan dengan keprihatinan," ucap Stoltenberg dalam sebuah pernyataan.
Stoltenberg, seperti dilansir Anadolu Agency pada Selasa (17/9), kemudian mendesak semua pihak untuk mencegah insiden semacam itu kembali terjadi, yang katanya menimbulkan ancaman serius bagi keamanan regional.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Saudi mengatakan berdasarkan penyelidikan awal menunjukan bahwa senjata yang digunakan dalam serangan tersebut adalah buatan Iran. Tapi, Riyadh menyelidik penyelidikan belum usai dan mereka membutuhkan bantuan dari pakar internasional dalam penyelidikan serangan ini.
"Karena penyelidikan sedang berlangsung, Kerajaan akan mengundang para pakar PBB dan internasional untuk melihat situasi di lapangan dan untuk berpartisipasi dalampenyelidikan," kata kementerian itu.
Riyadh juga meminta komunitas internasional untuk mengambil posisi tegas dan jelas terhadap perilaku sembrono yang mengancam ekonomi global ini.
"Setiap gangguan pada pasokan energi global jelas menjadi perhatian sekutu NATO. Kami sedang memantau perkembangan dengan hati-hati dan dengan keprihatinan," ucap Stoltenberg dalam sebuah pernyataan.
Stoltenberg, seperti dilansir Anadolu Agency pada Selasa (17/9), kemudian mendesak semua pihak untuk mencegah insiden semacam itu kembali terjadi, yang katanya menimbulkan ancaman serius bagi keamanan regional.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Saudi mengatakan berdasarkan penyelidikan awal menunjukan bahwa senjata yang digunakan dalam serangan tersebut adalah buatan Iran. Tapi, Riyadh menyelidik penyelidikan belum usai dan mereka membutuhkan bantuan dari pakar internasional dalam penyelidikan serangan ini.
"Karena penyelidikan sedang berlangsung, Kerajaan akan mengundang para pakar PBB dan internasional untuk melihat situasi di lapangan dan untuk berpartisipasi dalampenyelidikan," kata kementerian itu.
Riyadh juga meminta komunitas internasional untuk mengambil posisi tegas dan jelas terhadap perilaku sembrono yang mengancam ekonomi global ini.
(esn)