Dampak Kabut Asap, 300 Sekolah di Johor Bahru Ditutup
A
A
A
JOHOR BAHRU - Lebih dari 300 sekolah dan taman kanak-kanak di Johor Bahru, Malaysia, diperintahkan untuk ditutup, Minggu (15/9). Penutupan ratusan sekolah di negara bagian yang terletak di selatan Malaysia itu dilakukan setelah kabut asap mencapai tingkat "sangat tidak sehat" di tiga distrik, Pontian, Muar, dan Tangkak.
Indeks Polutan Udara di Tangkak, distrik yang paling parah, mencapai 208 pada pukul 5 sore. Indeks Polutan Udara 201 hingga 300 dinyatakan sangat tidak sehat dan di atas 301 dianggap berbahaya. Sebagai bentuk antisipasi, 50.000 masker wajah didistribusikan ke sekolah-sekolah di distrik Tangkak dan Muar.
“Puluhan ribu siswa akan dipengaruhi oleh penutupan ini. Sementara kepala sekolah, guru, dan anggota staf lainnya akan melapor untuk tugas seperti biasa,” kata Ketua Komite Pendidikan, Sumber Daya Manusia, Sains dan Teknologi Johor, Aminolhuda Hassan, seperti dikutip dari CNA.
Sebelumnya, di awal pekan lalu, pemerintah Malaysia telah menutup ratusan sekolah dan mengirim setengah juta masker wajah ke Sarawak. Langkah ini dilakukan setelah kabut asap naik ke level yang tidak sehat.
Kebakaran ilegal untuk membuka lahan pertanian melanda Sumatra dan Kalimantan. Meski petugas pemadam kebakaran berjuang sepanjang waktu untuk memadamkan api, namun pengendalian kabut asap sangat sulit dilakukan. Malaysia dan Singapura telah menawarkan bantuan kepada Indonesia untuk memerangi kebakaran hutan ini.
Indeks Polutan Udara di Tangkak, distrik yang paling parah, mencapai 208 pada pukul 5 sore. Indeks Polutan Udara 201 hingga 300 dinyatakan sangat tidak sehat dan di atas 301 dianggap berbahaya. Sebagai bentuk antisipasi, 50.000 masker wajah didistribusikan ke sekolah-sekolah di distrik Tangkak dan Muar.
“Puluhan ribu siswa akan dipengaruhi oleh penutupan ini. Sementara kepala sekolah, guru, dan anggota staf lainnya akan melapor untuk tugas seperti biasa,” kata Ketua Komite Pendidikan, Sumber Daya Manusia, Sains dan Teknologi Johor, Aminolhuda Hassan, seperti dikutip dari CNA.
Sebelumnya, di awal pekan lalu, pemerintah Malaysia telah menutup ratusan sekolah dan mengirim setengah juta masker wajah ke Sarawak. Langkah ini dilakukan setelah kabut asap naik ke level yang tidak sehat.
Kebakaran ilegal untuk membuka lahan pertanian melanda Sumatra dan Kalimantan. Meski petugas pemadam kebakaran berjuang sepanjang waktu untuk memadamkan api, namun pengendalian kabut asap sangat sulit dilakukan. Malaysia dan Singapura telah menawarkan bantuan kepada Indonesia untuk memerangi kebakaran hutan ini.
(esn)