Netanyahu Bantah Israel Mata-matai Gedung Putih

Jum'at, 13 September 2019 - 00:12 WIB
Netanyahu Bantah Israel Mata-matai Gedung Putih
Netanyahu Bantah Israel Mata-matai Gedung Putih
A A A
TEL AVIV - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dengan tegas menyangkal bahwa Israel telah menanam alat pengintai canggih yang disebut StingRays di dekat Gedung Putih. Alat itu digunakan untuk menyadap panggilan telepon seluler dari Presiden AS Donald Trump dan pejabat lainnya.

Bantahan itu dikeluarkan sebagai tanggapan atas laporan Politico bahwa FBI meyakini Israel kemungkinan besar berada di belakang perangkat itu, yang mirip menara telepon seluler guna menyadap panggilan telepon yang tidak dienkripsi.

Kantor Perdana Menteri Israel menyebut tuduhan bahwa Israel memata-matai AS adalah sebuah kebohongan yang terang benderang.

"Ada komitmen yang sudah lama, dan arahan dari pemerintah Israel untuk tidak terlibat dalam operasi intelijen di AS. Arahan ini diberlakukan secara ketat tanpa kecuali,” bunyi pernyataan yang dikeluarkan kantor Netanyahu seperti disitir dari New York Post, Jumat (13/9/2019).

Politico, mengutip trio mantan pejabat AS, mengatakan bahwa pemerintahan Trump tidak menegur orang Israel, dan tidak ada konsekuensi atas perilaku negara Zionis itu.

StingRays dapat melacak lokasi dan memberikan informasi identitas pengguna ponsel. Alat tersebut juga dapat menyadap panggilan telepon dan penggunaan data.

"Sangat jelas bahwa Israel bertanggung jawab," kata seorang mantan pejabat intelijen senior kepada Politico.

FBI menemukan perangkat tersebut di dekat Gedung Putih dan sejumlah lokasi sensitif lainnya di wilayah Washington pada 2017. (Baca juga: Tanam Alat Pengintai Dekat Gedung Putih, Israel Dituduh Mata-matai Trump )

Pengungkapan pada musim semi 2018 mengikuti laporan bahwa Trump menggunakan ponsel untuk tweet yang tidak memiliki fitur keamanan canggih yang dirancang untuk memastikan privasi.

Gedung Putih menolak berkomentar, juru bicara mengatakan kepada The Post bahwa mereka tidak akan membahas masalah keamanan nasional.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5836 seconds (0.1#10.140)