Rusia Sebut Dunia di Ambang Perang Cyber
A
A
A
NEW YORK - Utusan Khusus Presiden Rusia untuk Kerjasama dalam Keamanan Informasi Internasional, Andrei Krutskikh mengatakan, dunia dalam bahaya perang cyber global. Krutskikh menyebut perang ini bisa terjadi jika seluruh negara gagal bergabung dalam upaya untuk menemukan cara untuk melawan ancaman cyber.
Berbicara saat pertemuan PBB mengenai keamanan informasi internasional, Krutskikh mengatakan, jika dunia mengabaikan propaganda tersembunyi di dunia maya, maka konfrontasi cyber akan sulit dihindari. Jika terus dibiarkan, maka ini dapat berkembang menjadi perang cyber.
"Situasi di bidang ini cepat memburuk. Jika kita mengabaikan propaganda yang dibungkus dengan rapi, akan menjadi jelas bahwa konfrontasi cyber sedang meningkat, dan jika kita gagal menemukan cara yang efektif untuk melawan ancaman ini, perang ciber global akan segera tiba," ucapnya.
"Garis strategis, seperti yang ditetapkan dalam instruksi saya, adalah melakukan yang terbaik untuk memfasilitasi pemulihan konsensus tentang keamanan informasi internasional di PBB," sambungnya, seperti dilansir Tass pada Selasa (10/9).
Krutskikh kemudian mengatakan bahwa Rusia terbuka untuk dialog dengan semua negara dan kelompok dan percaya bahwa kerja kolektif perlu diorganisir dengan cara yang paling efisien untuk menyelesaikan masalah ini.
"Kita seharusnya tidak mencoba mengubah sikap politik satu sama lain, tetapi memenuhi tugas diplomatik kita dan menyepakati bagaimana kita secara kolektif harus ada dalam ruang informasi," tukasnya.
Berbicara saat pertemuan PBB mengenai keamanan informasi internasional, Krutskikh mengatakan, jika dunia mengabaikan propaganda tersembunyi di dunia maya, maka konfrontasi cyber akan sulit dihindari. Jika terus dibiarkan, maka ini dapat berkembang menjadi perang cyber.
"Situasi di bidang ini cepat memburuk. Jika kita mengabaikan propaganda yang dibungkus dengan rapi, akan menjadi jelas bahwa konfrontasi cyber sedang meningkat, dan jika kita gagal menemukan cara yang efektif untuk melawan ancaman ini, perang ciber global akan segera tiba," ucapnya.
"Garis strategis, seperti yang ditetapkan dalam instruksi saya, adalah melakukan yang terbaik untuk memfasilitasi pemulihan konsensus tentang keamanan informasi internasional di PBB," sambungnya, seperti dilansir Tass pada Selasa (10/9).
Krutskikh kemudian mengatakan bahwa Rusia terbuka untuk dialog dengan semua negara dan kelompok dan percaya bahwa kerja kolektif perlu diorganisir dengan cara yang paling efisien untuk menyelesaikan masalah ini.
"Kita seharusnya tidak mencoba mengubah sikap politik satu sama lain, tetapi memenuhi tugas diplomatik kita dan menyepakati bagaimana kita secara kolektif harus ada dalam ruang informasi," tukasnya.
(esn)