Korut Sebut Senator AS Ted Cruz Setan Berwujud Manusia

Jum'at, 06 September 2019 - 14:32 WIB
Korut Sebut Senator AS Ted Cruz Setan Berwujud Manusia
Korut Sebut Senator AS Ted Cruz Setan Berwujud Manusia
A A A
SEOUL - Korea Utara (Korut) mengecam sikap keras Senator Amerika Serikat (AS), Ted Cruz, yang mengomentari hubungan antara Kim Jong-un dengan Presiden Donald Trump.

Dalam pernyataannya, Korut tidak menyebutkan secara spesifik komentar Cruz yang dikecamnya. Namun tampaknya hal itu merujuk pada komentar Cruz beberapa waktu lalu yang dianggap Korut telah memfitnah Kim Jong-un.

"Fitnah yang dilontarkan legislator itu kepada DPRK adalah provokasi bermotivasi politik karena itu mewakili perspektif para pembuat hukum konservatif tentang DPRK, bukan hanya pandangan pribadinya," bunyi pernyataan itu yang dimuat oleh kantor berita resmi Korut, KCNA.

Pernyataan itu menggunakan akronim dari nama resmi Korut, Republik Rakyat Demokratik Korea.

"Tidak heran, anggota parlemen kelas berat dari Partai Republik berpendapat jika ia menjadi calon presiden dari Partai Republik, itu akan menjadi bencana besar," sambung pernyataan itu.

"Karena itu, dia menjadi terkenal tidak hanya di AS tetapi juga di Partai Republik sebagai ultra kanan yang dibenci semua orang, pembohong dan setan dalam bentuk manusia," imbuh pernyataan itu.

"Perilakunya pasti membuat semua orang menganggapnya sebagai sisa-sisa Nazi dengan kemelaratan ekstrem atau psikopat histeris yang kehilangan akal," kata pernyataan itu.

"Kami tidak akan pernah mengampuni siapa pun yang memprovokasi martabat kepemimpinan tertinggi negara kami, tetapi akan membuat mereka membayar mahal untuk apa yang telah mereka lakukan dengan segala cara," demikian bunyi pernyataan itu seperti disitir dari Newsweek, Jumat (6/9/2019).

Lebih jauh, pernyataan itu menggambarkan Cruz sebagai keturunan pemberontak yang melarikan diri dari tanah kelahirannya. Untuk diketahui, ayah Cruz yang berasal dari Kuba mencari suaka politik di AS setelah terjadinya revolusi komunis di negara itu.

Cruz sebelumnya mengkritik upaya Presiden Donald Trump untuk mengamankan perdamaian dengan pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un.

"Presiden Trump melakukan hal yang benar dengan meninggalkan KTT Hanoi karena Kim Jong-un tidak dapat dipercaya," ujarnya mengomentari pertemuan Trump dengan Jong-un di Hanoi, Vietnam, yang tidak menghasilkan kesepakatan.

"Jika Kim tertarik pada bantuan sanksi, dia harus sepenuhnya mengungkapkan senjata nuklirnya dan program rudal balistiknya, mengizinkan akses tidak terbatas ke situs-situs yang relevan, dan bekerja sama dengan organisasi verifikasi untuk memastikan denuklirisasi lengkap. Presiden harus menerima tidak kurang dan, jika Kim setuju, syarat-syarat terakhir harus diserahkan kepada Senat untuk nasihat dan persetujuannya, "tambahnya, mengadvokasi untuk menghukum kekejaman hak asasi manusia Kim Jong-un dan meningkatkan tekanan pada dirinya dan rezimnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6842 seconds (0.1#10.140)