AS Khawatirkan Peningkatan Ketegangan di Perbatasan Israel-Lebanon

WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menyatakan keprihatinan serius atas meningkatnya ketegangan di perbatasan Israel dan Lebanon. Ketegangan meningkat setelah Israel dan Hizbullah berbalas serangan di perbatasan.

"Kami mengetahui laporan-laporan ini dan khawatir tentang meningkatnya ketegangan di sepanjang perbatasan," kata pejabat Kementerian Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (2/9).

"AS sepenuhnya mendukung hak Israel untuk membela diri. Hizbullah harus menahan diri dari tindakan bermusuhan yang mengancam keamanan, stabilitas, dan kedaulatan Lebanon. Ini adalah contoh lain dari peran destabilisasi proksi Iran dalam merusak perdamaian dan keamanan di kawasan itu," sambungnya.

Sebelumnya diwartakan, pangkalan militer Israel dihantam sejumlah rudal anti-tank kelompok Hizbullah Lebanon, kemarin. Militer Zionis membalas dengan menembak sejumlah amunisi ke Lebanon selatan.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan rudal-rudal anti-tank kelompok sekutu Iran itu menghantam beberapa sasarannya di kota Avivim. "Sejumlah rudal anti-tankditembakkan dari Lebanon ke pangkalan Pasukan Pertahanan Israel dan kendaraan militer," kata IDF dalam sebuah pernyataan.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu kemudian memerintahkan militer Israel mempersiapkan seluruh skenario setelah serangan itu.

"Saya telah memberikan instruksi yang harus disiapkan untuk skenario apa pun, dan kami akan memutuskan apa yang akan terjadi selanjutnya tergantung pada bagaimana hal-hal berkembang," katanya.