Korut Tolak Gelar Dialog dengan AS di Bawah Ancaman Militer
A
A
A
PYONGYANG - Kementerian Luar Negeri Korea Utara (Korut) mengaku berkomitmen untuk menyelesaikan perselisihan melalui dialog. Namun, mereka mencatat, bagaimanapun, bahwa Pyongyang tidak tertarik dalam negosiasi yang disertai dengan ancaman militer.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut mengutuk latihan militer gabungan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) baru-baru ini dan rencana penyebaran jet F-35A AS di Korsel.
Selain itu, juru bicara itu mengecam peluncuran uji coba baru-baru ini dari rudal jelajah tingkat menengah oleh AS dan potensi penyebaran pejuang AS di Jepang, dengan mengatakan langkah-langkah ini memicu perlombaan senjata regional.
"Kami tetap tidak berubah dalam posisi kami untuk menyelesaikan semua masalah dengan cara damai melalui dialog dan negosiasi. Namun, dialog yang disertai ancaman militer tidak menarik bagi kami," kata juru bicara itu, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (22/8).
Sementara itu, sebelumnya Perwakilan khusus ASuntuk Korut, Stephen Biegun mengatakan, Washington siap untuk melanjutkan perundingan nuklir dengan Korut, segera setelah Pyongyang siap melakukannya.
Biegun, yang berada di Seoul untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat Korea Selatan (Korsel), mengatakan bahwa pihaknya menunggu pernyataan dari Korut, bahwa mereka siap untuk kembali melanjutkan dialog.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut mengutuk latihan militer gabungan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) baru-baru ini dan rencana penyebaran jet F-35A AS di Korsel.
Selain itu, juru bicara itu mengecam peluncuran uji coba baru-baru ini dari rudal jelajah tingkat menengah oleh AS dan potensi penyebaran pejuang AS di Jepang, dengan mengatakan langkah-langkah ini memicu perlombaan senjata regional.
"Kami tetap tidak berubah dalam posisi kami untuk menyelesaikan semua masalah dengan cara damai melalui dialog dan negosiasi. Namun, dialog yang disertai ancaman militer tidak menarik bagi kami," kata juru bicara itu, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (22/8).
Sementara itu, sebelumnya Perwakilan khusus ASuntuk Korut, Stephen Biegun mengatakan, Washington siap untuk melanjutkan perundingan nuklir dengan Korut, segera setelah Pyongyang siap melakukannya.
Biegun, yang berada di Seoul untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat Korea Selatan (Korsel), mengatakan bahwa pihaknya menunggu pernyataan dari Korut, bahwa mereka siap untuk kembali melanjutkan dialog.
(esn)