Dua Tahun Buron, Pembunuh Australia Paling Dicari Tertangkap
A
A
A
CANBERRA - Salah satu buronan Australia yang paling dicari berhasil ditangkap setelah lebih dari dua tahun dalam pelarian atas pembunuhan di pusat perbelanjaan.
Jonathan Dick (41) diduga membunuh saudaranya, David Dick, dengan pedang di Melbourne pada 2017. Dia ditangkap di pusat kota pada hari Senin setelah perkelahian di jalan yang diduga melibatkannya dan dua orang lainnya.
Tahun lalu, polisi Australia menjanjikan hadiah Rp969 juta untuk informasi tentang keberadaannya.
Pihak kepolisian telah memburunya sejak Februari 2017 ketika saudara lelakinya yang berusia 36 tahun terluka parah di Westfield Doncaster - salah satu pusat perbelanjaan terbesar di negara itu. Korban diserang ketika ia melangkah keluar dari lift di tempat parkir.
Polisi pada saat itu menggambarkan serangan itu sebagai pembunuhan "brutal", dan mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Jonathan Dick setelah ia diidentifikasi dalam rekaman CCTV. Mereka belum memberikan informasi tentang motif dari pembunuhan tersebut.
Meskipun sesekali muncul laporan keberadaannya, ia telah menghindari otoritas keamaman sejak itu.
Dick terdaftar sebagai salah satu dari 10 buronan Australia yang paling dicari dan pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan kepada publik untuk tidak mendekatinya.
Polisi mengatakan mereka percaya dia telah "bersembunyi di depan mata" dan tidak hidup di jalanan.
Pada hari Senin, Dick diduga terlibat dalam konfrontasi dengan dua pria di dekat Hosier Lane, tempat wisata populer. Dia ditangkap segera sesudahnya.
Foto-foto yang diterbitkan oleh media lokal menunjukkan dia dibawa pergi dari tempat kejadian dengan darah di wajahnya.
Dua pria lainnya juga menderita luka-luka, kata polisi.
"Penyebab kejadian itu belum bisa dipastikan, namun polisi percaya setidaknya satu dari pria itu diketahui Jonathan Dick," bunyi pernyataan pihak kepolisian seperti dikutip dari BBC, Selasa (20/8/2019).
Jonathan Dick (41) diduga membunuh saudaranya, David Dick, dengan pedang di Melbourne pada 2017. Dia ditangkap di pusat kota pada hari Senin setelah perkelahian di jalan yang diduga melibatkannya dan dua orang lainnya.
Tahun lalu, polisi Australia menjanjikan hadiah Rp969 juta untuk informasi tentang keberadaannya.
Pihak kepolisian telah memburunya sejak Februari 2017 ketika saudara lelakinya yang berusia 36 tahun terluka parah di Westfield Doncaster - salah satu pusat perbelanjaan terbesar di negara itu. Korban diserang ketika ia melangkah keluar dari lift di tempat parkir.
Polisi pada saat itu menggambarkan serangan itu sebagai pembunuhan "brutal", dan mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Jonathan Dick setelah ia diidentifikasi dalam rekaman CCTV. Mereka belum memberikan informasi tentang motif dari pembunuhan tersebut.
Meskipun sesekali muncul laporan keberadaannya, ia telah menghindari otoritas keamaman sejak itu.
Dick terdaftar sebagai salah satu dari 10 buronan Australia yang paling dicari dan pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan kepada publik untuk tidak mendekatinya.
Polisi mengatakan mereka percaya dia telah "bersembunyi di depan mata" dan tidak hidup di jalanan.
Pada hari Senin, Dick diduga terlibat dalam konfrontasi dengan dua pria di dekat Hosier Lane, tempat wisata populer. Dia ditangkap segera sesudahnya.
Foto-foto yang diterbitkan oleh media lokal menunjukkan dia dibawa pergi dari tempat kejadian dengan darah di wajahnya.
Dua pria lainnya juga menderita luka-luka, kata polisi.
"Penyebab kejadian itu belum bisa dipastikan, namun polisi percaya setidaknya satu dari pria itu diketahui Jonathan Dick," bunyi pernyataan pihak kepolisian seperti dikutip dari BBC, Selasa (20/8/2019).
(ian)