Pengamat: Indo Pasifik Kawasan Paling Tidak Terstruktur di Dunia

Kamis, 15 Agustus 2019 - 23:18 WIB
Pengamat: Indo Pasifik...
Pengamat: Indo Pasifik Kawasan Paling Tidak Terstruktur di Dunia
A A A
STANFORD - Pengamat dari Universitas Stanford Amerika Serikat (AS), Thomas Fingar, menyebut kawasan Indo-Pasifik adalah kawasan dengan penduduk terbesar, ekonomi terbesar dan militer terbesar. Tapi, kawasan ini juga adalah kawasan paling tidak terstruktur di dunia.

Fingar menuturkan, pertanyaan untuk membuat kawasan Indo Pasifik lebih terstruktur telah mencuat di masa pemerintahan George Bush. Sejumlah pertanyaan itu adalah mengenai struktur apa yang bisa dibangun, yang akan mengurangi bahaya militer yaitu konflik dan perlombaan senjata, pengeluaran senjata, pengembangan perusakan massal, apa yang akan terjadi dan bagaimana cara melakukannya di kawasan tersebut.

"Dan jika jawabannya jelas, seseorang telah menemukan cara mengartikulasikan mereka dalam kebijakan, seseorang dengan di wilayah tersebut, Amerika Serikat menganggapnya sebagai pemain Asia, peserta di wilayah Indo-Pasific," ucapnya.

"Itu tidak mudah dan ada upaya yang berbeda, cara yang berbeda untuk konsepsi, tingkat kemauan yang berbeda untuk menjadi bagian dari itu sampai akhir pemerintahan (Bill) Clinton dan India tidak tertarik akan itu," ungkapnya, Kamis (15/8/2019).

Dia menuturkan, bagaimana membangun wilayah yang besar tanpa pemain besar di sisi timur wilayah.

"Ini banyak terhalang oleh persaingan abadi dalam banyak proposal yang diajukan. Tergantung siapa yang membuatnya, mungkin ada ide yang bagus tetapi siapa yang membuat proposal itu, menstigmatisasi. Jadi ada yang meraba-raba untuk itu," paparnya.

"Bagi saya adalah sedikit lebih penting daripada bagaimana cara mengartikulasikan segmen yang berbeda dari AS dan orang-orang yang berbeda di wilayah ini dan tidak ada yang lebih benar dari yang lain. Di sana terdapat semua bagian dari apa yang diperlukan untuk membangun sesuatu ada lebih dari apa yang ada sekarang, yang akan mencapai kemakmuran dan stabilitas," tukasnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1486 seconds (0.1#10.140)